Bahaya Baju Bekas Thrifting untuk Kesehatan, Ada Jamur Kapang yang Tidak Hilang Meski Dicuci

- 22 Maret 2023, 13:50 WIB
PEDAGANG merapikan barang dagangannya di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung, Senin (20/3/2023). Pedagang meminta solusi pemerintah atas larangan impor pakaian bekas.*
PEDAGANG merapikan barang dagangannya di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung, Senin (20/3/2023). Pedagang meminta solusi pemerintah atas larangan impor pakaian bekas.* /Satira Yudatama/Satira Yudatama/PR


PRFMNEWS - Jamur Kapang disebut sebagai salah satu jamur yang sering menempel pada baju bekas dan membahayakan kesehatan penggunanya.

Nama Jamur Kapang ramai diperbincangkan setelah kabar Pemerintah melarang penjualan pakaian impor bekas atau thrift shop.

Aktivitas thrifting ini sebenarnya sedang digandrungi oleh anak-anak muda di Indonesia. Namun, Kementerian Perdagangan menyebut, pakaian impor bekas bisa menularkan penyakit karena mengandung bakteri dan jamur.

Baca Juga: Kios Pasar Cimol Gedebage Tutup Imbas Larangan Thrift Shop, Pedagang: Kami Hanya Menyambung Hidup

Sebuah akun tiktok @amanat_nasional menyebut bahwa jamur yang mudah tumbuh di baju bekas impor adalah Jamur Kapang.

"Jamur kapang menimbulkan efek gatal-gatal, alergi, iritasi, hingga infeksi. Jamur kapang tidak hilang meskipun pakaian sudah direndam air panas dan dicuci berkali-kali," tulisnya.

 

Benarkah Jamur Kapang kerap menempel pada baju bekas impor?

Lihabi, Laboran laboratorium patologi klinik UM Surabaya membenarkan bahwa membeli baju dari thrift shop dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan kulit.

Ia menuturkan, dari hasil penelitian menyebut sampel pakaian bekas mengandung jamur kapang atau khamir, bakteri staphylococcus aureus, bakteri escherichia coli, dan virus.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x