“Insya Allah bimtek petugas juga akan dilakukan pada Ramadan 1444 H,” jelasnya.
Ditambahkan Arsad, bimtek akan dilakukan selama kurang lebih satu minggu. Prosesnya akan dibagi dalam dua tahap yakni, kelas tugas dan fungsi, serta kelas integrasi.
“Empat hari pertama, kita akan lakukan pembekalan petugas dalam kelas-kelas tugas dan fungsi. Para petugas akan dikumpulkan pada kelas layanan masing-masing untuk diberikan penguatan pemahaman dan kompetensi,” tuturnya.
Kemudian berikutnya akan dilakukan kelas integrasi dari semua layanan, termasuk dengan para petugas kesehatan, pelindungan jemaah, MCH, dan layanan lainnya, bertujuan membentuk kesepahaman dan keterpaduan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah.
Untuk diketahui, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Indonesia mendapat kuota dari Arab Saudi sebanyak 221.000 jemaah.
Kuota tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Ada sekitar 64 ribu jemaah haji reguler yang masuk kategori lansia.
“Kondisi ini menjadi tantangan bagi para petugas haji. Bimtek sangat penting agar para petugas siap memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia, termasuk lansia,” ungkap Arsad.***