"Kalau di Malang tidak dihukum, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada pak @erickthohir. Ini PR besar untuk jenengan (Anda)," cuit Gibran.
Dia juga meminta kepada pihak-pihak terkait agar cuitannya itu ditanggapi serius. Sebab, jika dibiarkan akan terjadi hal yang tak diinginkan di waktu lain.
“Mboh tweetku iki digagas ora karo @PSSI (enggak tahu Twitter ku ini diperhatikan atau enggak oleh PSSI).”
“Ayo kabeh seng serius. Dino iki bise @persisofficial seng dadi korban. Mboh sesok (enggak tahu besok) akan ada apa lagi yg terjadi. Ini semua seperti bom waktu. Tinggal nunggu giliran apes wae bos. TAK BALENI YA!! TINGGAL NUNGGU GILIRAN APES!!!!." sambungnya.
Sontak saja cuitan tersebut banyak mendapat tanggapan dari para netizen.
Baca Juga: Daftar Lengkap Nama 5 Bakal Calon Ketum PSSI, 20 Waketum, dan 83 Anggota Exco PSSI 2023 – 2027
Apa yang menimpa Persis begitu menyeramkan. Pada pukul 18.17 WIB, sesuai dengan kronologi yang diungkapkan oleh manajemen Persis, sekelompok orang sudah menunggu bus mereka ketika hendak masuk ke tol.
Tiba-tiba, dalam tayangan video yang diunggah pemain Persis, Gavin Kwan Adsit, mereka melempari bus Persis dengan batu dan benda keras lainnya.
"Akibat insiden tersebut, kaca bus pecah karena lemparan batu dan satu orang ofisial klub mengalami luka ringan," begitu pernyataan resmi Persis.