Persaingan Capres Pemilu 2024 Mengerucut ke 3 Nama Tapi Nama Moeldoko Bisa jadi Kuda Hitam, Menurut Riset LKP

- 8 Desember 2022, 18:20 WIB
Pemaparan Lembaga Klimatologi Politik (LKP) terkait hasil riset survei nama Capres Pemilu 2024.
Pemaparan Lembaga Klimatologi Politik (LKP) terkait hasil riset survei nama Capres Pemilu 2024. /TOMMY RIYADI/PRFMNEWS

Dari 13 indikator tersebut, menurut kajian LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan mendominasi survei kuantitatif.

Baca Juga: Kalender Pendidikan Kota Bandung Pada Semester 2 Tahun Ajaran 2022 - 2023

Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas territorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa, Moeldoko memiliki solusi yang dimata para pengamat selalu mengedepankan kepentingan nasional.

Direktur Eksekutif LKP Usman Rachman memaparkan, sebagai mantan Panglima TNI, komitmen kebangsaan Moeldoko sudah tidak diragukan lagi. Ia tidak pernah berpikir dan bertindak sektarian.

Dalam kapasitas sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko selalu hadir dengan gagasan yang solutif atas berbagai isu nasional yang menjadi keprihatinan publik luas.

"Mulai dari isu minyak goreng, kelangkaan pupuk, mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, hingga kelangkaan lapangan kerja, Moeldoko selalu hadir dengan jalan keluar," ujar Usman.

Dengan kata lain, lanjut Usman, Moeldoko sangat responsif terhadap isu-isu nasional yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak.

Selama ini diskusi tentang calon presiden (Capres) di Republik ini selalu berbasis hasil survei kuantitatif yang dirilis oleh berbagai lembaga riset.

Menurut LKP, ini tidak salah mengingat survei adalah agregat pendapat rakyat, sementara capres akan dipilih langsung oleh rakyat.

"Namun seorang tokoh yang masuk papan atas rating survei kuantitatif bukan berarti secara kualitatif memenuhi kriteria sebagai pemimpin nasional," jelas Usman

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa dan Guru Keagamaan Kota Bandung Dapat Bantuan Rp55 M, Yana Mulyana: Ini Salah Satu Ikhtiar

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah