Network
PRFMNEWS – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan tiga instruksi terkait solusi perbaikan pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soewandhie agar tak ada lagi antrean lama saat berobat.
Tiga solusi utama itu diinstruksikan Wali Kota Surabaya setelah dirinya marah hingga ngamuk mengetahui pelayanan pasien di RSUD Dr. Soewandhie berjalan lamban.
Video Wali Kota Eri Cahyadi ngamuk hingga membanting berkas rekam medis saat sidak pelayanan pasien di RSUD Dr. Soewandhie pada Senin 28 November 2022 ini viral di media sosial (medsos).
Baca Juga: Kronologi Viral Wali Kota Surabaya Ngamuk Saat Sidak Pelayanan Pasien di RSUD Dr. Soewandhie
Setelah mengetahui penyebab lambannya pelayanan pasien sampai membuatnya marah, Wali Kota Surabaya meminta maaf kepada warga yang sudah antre lama.
Setelah itu, ia langsung mengajak manajemen RSUD Dr. Soewandhie untuk rapat internal. Dalam rapat itu, Eri meminta manajemen rumah sakit pemerintah tersebut untuk menyiapkan berkas rekam medis sehari sebelum pasien datang berobat.
Solusi pertama tersebut menurutnya bisa dilakukan karena sebagian besar dari pasien sudah daftar secara online satu hari sebelumnya.
Baca Juga: Walkot Surabaya Eri Cahyadi Nyalakan Walkie Talkie Saat Banjir, Semua Anak Buahnya Diberi Perintah
“Jadi, saya minta sebelum poli-poli ini buka, berkas rekam medisnya sudah harus ada di mejanya poli. Itu bagi yang sudah daftar online. Bagi yang baru daftar bisa dipisahkan dan langsung disiapkan juga dengan terpisah,” tegasnya.
Solusi selanjutnya, Eri meminta manajemen rumah sakit untuk menata kembali dokter-dokter yang bertugas di setiap poli. Kebutuhan dokter itu disesuaikan dengan banyaknya pasien yang datang setiap harinya.
“Misal poli ini butuh 4 dokter, jadi 4 dokter itu tidak boleh kemana-mana sampai semua pasiennya terlayani semua. Tolong itu ditata semua dan nanti akan kita masukkan ke kontrak kinerja para manajemen ini,” katanya.
Baca Juga: Viral di Twitter Video Lelaki yang Lakukan Pemukulan dengan Tongkat Baseball di Surabaya
Kemudian ketiga, Eri juga meminta mereka untuk menyiapkan televisi di setiap poli yang menunjukkan nomor antrean pasien, sehingga pasien bisa tahu nomor antrean yang sudah dan belum dilayani.
“Saya tidak mau tahu pokoknya tiga ini harus sudah selesai seminggu ke depan, itu akan saya masukkan ke kontrak kinerja para manajemen RSUD Dr. Soewandhie, kalau sudah tidak mampu menyelesaikan itu ya sudah, bisa mengundurkan diri,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Soewandhi dr. Billy Daniel Messakh memastikan pihaknya akan langsung melakukan perbaikan-perbaikan setelah pertemuan dengan Wali Kota.
Bahkan, ia juga mengaku sudah menemukan beberapa solusi untuk memperbaiki pelayanan di rumahnya sakitnya itu.
“Habis ini kita akan langsung melakukan perbaikan-perbaikan,” ungkapnya.***
