PRFMNEWS - Ada fenomena langka yang terjadi setiap tanggal 3 November, yaitu dimana tengah hari akan menjadi lebih lambat.
Fenomena langka ini terjadi dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya dalam setahun.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) perata waktu adalah selisih antara waktu Matahari sejati dengan waktu Matahari rata-rata.
Baca Juga: CFD di Kota Bandung Diadakan Lagi Mulai 6 November, Kata Yana Mulyana
Waktu Matahari Sejati adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari sebenarnya.
Sedangkan, waktu Matahari rata-rata adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari rata-rata, yakni tepat 24 jam.
Menurut LAPAN, perata waktu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu deklinasi Matahari dan kelonjongan orbit Bumi.
Baca Juga: Pemain Persib ini Berharap Besar Liga 1 Segera Dilanjutkan demi Timnas dan Masa Depan Pemain
Deklinasi adalah sudut yang dibentuk antara ekuator langit (proyeksi ekuator Bumi pada bola langit) dengan ekliptika (lintasan edar Bumi mengelilingi Matahari).