YLBHI Katakan Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Adalah Tanggung Jawab Negara

- 2 Oktober 2022, 15:50 WIB
YLBHI sebut tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tanggung jawab negara.
YLBHI sebut tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tanggung jawab negara. /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

PRFMNEWS - YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi setelah selesainya laga pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022.

“Kami mendapat laporan sampai Pukul 07.30 WIB sudah ada 153 korban jiwa dari kejadian ini. Sejak awal panitia mengkhawatirkan akan pertandingan ini dan meminta kepada pihak Liga Indonesia Baru (LIB) agar pertandingan diselenggarakan sore hari untuk meminimalisir resiko. Tapi, pihak LIB menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan malam hari,” ujarnya Ketua Umum YLBHI Muhamad Isnur dalam keterangan tertulis, pada , Minggu 2 Oktober 2022.

Dalam siaran pers YLBHI dikatakan, sebenarnya sejak awal panitia mengkhawatirkan akan pertandingan ini dan meminta kepada Liga (LIB) agar pertandingan dapat diselenggarakan sore hari untuk meminimalisir resiko. Tetapi sayangnya pihak Liga menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari.

Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Akan Dibuka Sampai Cimalaka Bulan Depan, Ridwan Kamil: Sampai Bandara Kertajati Awal Tahun

Pertandingan sebenarnya berjalan lancar hingga selesai, namun kemudian kerusuhan terjadi setelah pertandingan dimana terdapat supporter memasuki lapangan dan kemudian ditindak oleh aparat.

Kerusuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil barakuda.

“Dalam video yang beredar, kami melihat terdapat kekerasan yang dilakukan aparat dengan memukul dan menendang suporter yang ada di lapangan. Ketika situasi suporter makin banyak ke lapangan, justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton,” lanjut Muhamad Isnur.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: Dicegat Oknum Sopir Angkot, Bus TMP Sementara Dilarang Naik atau Turunkan Penumpang di Gading Tutuka Soreang

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x