Padahal sebelumnya dia dalam dua periode berturut-turut merupakan pesaingnya dalam Pemilu 2014 dan 2019.
Namun setelah bergabung dalam Kabinet dibawah kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin, Prabowo mengakui bahwa Jokowi unggul dalam segala hal.
"Saya ini rivalnya beliau (Jokowi), 10 tahun rivalnya. Saya akhirnya masuk kabinet beliau dan melihat komitmen beliau. Saya lihat keberpihakan beliau pada rakyat kecil. Bagaimana beliau bekerja untuk melindungi yang paling miskin dan lemah, bahkan itu pun tidak cukup. Kami ingin lebih dari itu," jelasnya.
Baca Juga: Besok! Naik Bus Trans Metro Bandung Gratis, Cuma Satu Hari Saja
Prabowo pun sempat berkelakar, dengan mengatakan ada satu mitos yang berceritera tentang politik negara. Ia mengatakan, bahwa politik negara (menurut mitos) yang unggul itu berasal dari Surakarta.
"Tetapi, saya akui Pak Jokowi unggul dari segala hal. Memang unggul karena beliau dari Solo. Saya ini Banyumas. Strategi sudah kurang apa lagi tapi saya akui Pak Jokowi ilmunya di atas saya, karena ada satu mitos mengatakan bahwa memang kalau politik negara yang unggul itu adalah dari Solo dari Surakarta saya ini Banyumas jadi masih satu grab di bawah Solo," pungkasnya.***