“Pengawasan distribusinya yang saya lihat masih banyak bobol sana sini. Dari data saya sekitar 80 persen penikmat subsidi ini adalah dia yang mampu, sementara 20 persen adalah yang benar-benar masyarakat tidak mampu,” ucap Mukhtarudin.
Lebih lanjut, Sri juga mengatakan pemerintah awalnya hanya mengalokasikan anggaran subsidi serta kompensasi sebesar Rp 158 triliun. Angka ini kemudian membengkak menjadi Rp502 triliun lantaran terjadi lonjakan harga jual energi dunia akibat ketidakpastian yang masih terus berlangsung.
Baca Juga: Masterchef Indonesia Season 10 Buka Audisi Online, Berikut Cara Daftar dan Ketentuannya
“Pertalite harga di pompa bensin Rp7.650 per liter.Kalo kita bandingkan dengan itu harga seharusnya itu Rp14.450. Perbedaan yang sebesar Rp6.800 itu yang harus pemerintah bayar ke Pertamina,” kata Menkeu Sri Mulyani.***