MRT Jakarta Siap Bangun Rute Jalur di Jabar dan Banten Dilengkapi 49 Stasiun

- 6 Juli 2022, 17:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menawarkan kerjasama pembangunan MRT fase 3 dengan perusahaan Inggris Crossrail International
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menawarkan kerjasama pembangunan MRT fase 3 dengan perusahaan Inggris Crossrail International /maghfur/antara

PRFMNEWS - PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membangun proyek MRT Fase 3 di jalur timur-barat yang menghubungkan wilayah Provinsi Banten hingga Jawa Barat (Jabar).

Pembangunan rute jalur MRT penghubung Banten – DKI Jakarta – Jabar ini dikerjakan secara konsorsium dengan empat mitra swasta yang siap mendanai proyek Fase 3 itu sebesar Rp160 triliun.

Empat mitra swasta penyandang dana proyek MRT Fase 3 rute Banten – Jabar tersebut, yakni JICA, Asian Development Bank (ADB), European Investment Bank (EIB), dan UK Export Finance (UKEF).

Rute jalur pembangunan proyek MRT Fase 3 ini akan menghubungkan Balaraja, Tangerang, Banten kemudian menyambung rute Fase 1 dan 2 di DKI Jakarta, hingga ke kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jabar.

Baca Juga: Terapi ini Ampuh Turunkan Darah Tinggi, Juga Bisa Atasi Kegalauan, dr.Zaidul Akbar: Sangat Mudah

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menyebutkan, jalur proyek MRT Fase 3 itu akan miliki total panjang 87 kilometer.

Menurut William, di sepanjang jalur Balaraja – Cikarang itu nantinya akan dibangun 49 stasiun MRT yang berpotensi menjadi kawasan berorientasi transit, serta tiga titik depo kereta.

“Dengan rute lintas provinsi tersebut diharapkan akan dapat mengangkut pengguna jasa hingga 1,2 juta orang per hari,” ujar William dalam keterangan tertulisnya.

William menyebut, biaya investasi pembangunan MRT Fase 3 Rp160 triliun ini adalah sepuluh kali lipat dari kebutuhan dana sewaktu membangun Fase 1 rute Bundaran HI-Lebak Bulus, Jakarta sebesar Rp16 triliun.

Baca Juga: 8 Pantangan Bagi Penderita Penyakit Ginjal, Salah Satunya Jangan Terlalu Banyak Minum, Tubuh Bisa Bahaya

“Pada Fase 1 dan 2, pendanaan bersumber dari pinjaman Pemerintah Jepang melalui JICA dengan porsi 51 persen ditanggung oleh Pemprov DKI dan 49 persen oleh Pemerintah Pusat,” tuturnya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA pada Rabu, 6 Juli 2022.

Namun jika memakai model pembiayaan tersebut, lanjutnya, pembangunan proyek MRT Fase 3 akan lebih lama diperkirakan baru terealisasi dalam waktu 55 tahun.

“Sehingga kami mengusulkan model pembiayaan konsorsium dengan perkiraan waktu selesai 15 tahun. Hal itu berbekal dari keberhasilan Inggris dalam membangun Elizabeth Line (jalur Elizabeth) sepanjang 117 km,” jelasnya.

Pengerjaan proyek MRT Fase 3 yang melintasi tiga provinsi ini, imbuhnya, tentu butuh dukungan pula dari Pemerintah melalui penerbitan aturan untuk mengakselerasi pembangunan.

Baca Juga: Usai Gagal di Piala Presiden 2022, Persib Agendakan Dua Uji Tanding Jelang Liga 1 2022

"Sekarang ini tidak ada sistem metro di dunia yang dilaksanakan tanpa intervensi pemerintah. Jadi pemerintah tugasnya kasih regulasi percepatan,” bebernya.

Elizabeth Line dibangun karena ada Undang-Undang. Karena itu melibatkan kepentingan masyarakat," lanjutnya.

Willy pun menuturkan, menurut rencana, pengoperasian MRT ini nantinya akan menggunakan energi terbarukan hidrogen dan solar. ***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x