PRFMNEWS - Bulan Juni yang diperingati sebagai Bulan Bakti Bung Karno banyak diisi dengan kegiatan sosial bersejarah yang berkaitan dengan presiden pertama Indonesia itu.
Mulai dari upacara, bedah buku dan diskusi kebangsaan banyak dilakukan memperingati Bulan Bakti Bung Karno.
Hal itu juga dilakukan oleh Komunitas Begandring Soerabaia yang melakukan napak tilas ke Jembatan Peneleh di Kota Surabaya.
Jembatan Peneleh memiliki nilai sejarah dalam kehidupan Bung Karno, tempat itu menjadi saksi atas cinta dan istri pertama Sang Proklamator.
Baca Juga: Ribuan Sapi di Kabupaten Bandung Suspek PMK, ini Langkah yang Diambil Dadang Supriatna
"Di atas Jembatan Peneleh, Bung Karno menyatakan cintanya kepada Oetari, karena memandang Pak Tjokro galau setelah istrinya meninggal," ucap Kuncarsono Prasetyo, penggagas Komunitas Begandring Soerabaia, dikutip dari Antara, Kamis, 9 Juni 2022.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Kota Surabaya memiliki sejarah tersendiri karena merupakan tempat kelahiran Bung Karno.
Menurutnya berdasarkan catatan sejarah dalam buku 'Penyambung Lidah Rakyat' bahwa Bung Karno dilahirkan di Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Pandean IV No. 40.
Namun karena adanya mutasi untuk ayah kandungnya, maka Bung Karno pun harus meninggalkan Surabaya saat masih berusia 6 Bulan.