Mendag Lutfi Akui Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng, Rizal Ramli Berikan Sentilan Begini

- 18 Maret 2022, 10:45 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.
Ekonom senior Rizal Ramli. /Antara

PRFMNEWS - Minyak goreng kini memang sudah tidak langka, bahkan mendadak melimpah di pasaran.

Namun masyarakat dikagetkan dengan harga minyak goreng kemasan yang menjadi mahal dari sebelumnya.

Harga minyak goreng kemasan rata-rata per liter kini Rp20.000 perliter.

Menteri Perdagangan, M.Lutfi yang beberapa kali dipanggil DPR tidak hadir akhirnya muncul di gedung parlemen.

Baca Juga: Musisi MF Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba, Siapa Dia?

Lutfi dipanggil karena masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai juga, meskipun sudah sejak Januari 2022.

Lutfi mengakui bahwa dia tidak mampu untuk melawan mafia minyak goreng.

Dia mengakui hal tersebut saat rapat dengan anggota DPR.

Pengakuan Menteri Perdagangan tersebut membuat pengamat ekonomi senior Rizal Ramli berkomentar.

Baca Juga: Keutamaan dan Tata Cara sholat Nisfu Syaban Sendiri, Beserta Niat dan Doanya

Lewat cuitan di twitternya, Rizal Ramli mencuitkan kritik kepada M Lutfi.

"Memang bukan kelasnya, kelas lobbyst asal nyeplak.
*Mendag Muhammad Luthfi Mengakui Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng*
URAAAA....! URAAAA.... !!!,, ". Tulis Rizal Ramli, dengan banyak emot tertawa, dikutip prfmnews.id hari ini Jumat, 18 Maret 2022.

Rizal merasa aneh dengan pernyataan Lutfi sebagai Menteri Perdagangan yang memang sudah menjadi kewajibannya tersebut.

" Manajemen berkelimpahan (abundance) aja ndak bisa, apalagi manajemen kelangkaan (scarcity)," tulis Rizal Ramli terpisah dalam Instagram @rizalramli_official.

Diketahui jika Indonesia memiliki kebun kelapa sawit sangat luas. Bahkan Indonesia disebut sebagai produsen terbesar kelapa sawit pertama setelah Malaysia.

Baca Juga: Gowes Sepeda di Lombok, Aleix Espargaro Kaget Lihat Warga Bonceng 3 Tanpa Helm, Begini Komentarnya

Rizal Ramli juga menegaskan beberapa kali dia sudah katakan bahwa operasi pasar yang selama ini dilakukan bukan cara efektif.

Dirinya juga katakan operasi pasar hanya lebih pada pencitraan pejabat.

"Lho kata pejabat sudah terkendali, tidak masalah? Solusinya bukan dengan operasi pasar, itu kurang dari 2%, hanya bagus untuk pencitraan pejabat!," tulis Rizal Ramli.

Baca Juga: Dianggap Lalai, Sopir Vanessa Angel Tubagus Joddy Dituntut 7 Tahun Penjara

Sejak ada kebijakan perubahan Domestic Market Obligation (DMO) dan Harga Eceran Tertinggi (HET), minyak goreng tiba-tiba banyak tersedia.

Kebijakan yang salah satunya menyebabkan kenaikan harga jual pada minyak goreng baik kemasan maupun curah.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah