Martin menyatakan bahwa Komisi VI DPR RI hendak mengkomunikasikan hal tersebut pada holding ultra mikro yang telah dibentuk oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menyarankan BUMN untuk dapat membuat diversifikasi produk pinjaman.
“Dari sisi BUMN-nya sendiri harus membuat diversifikasi produk dan juga lebih mudah diakses masyarakat jadi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman lebih mudah, murah, cepat. Itu harus bisa disediakan oleh Himbara ini sehingga masyarakat tidak terjebak ke dalam pinjol,” tutupnya.***