"Sehingga sinyal lebih tepat dari sinyalnya presiden adalah dibutuhkan keahlian perencanaan kota dan arsitektur karena ada banyak pekerjaan di dalam perencanaan kota yang harus dilakukan. Sama sekali kepala IKN bukan hanya untuk urusan administrasi," ujarnya.
Bernardus menambahkan, pembangunan IKN juga meliputi urusan desain kota hingga pembangunan gedung atau istana, termasuk sistem transportasi, air bersih, listrik dan utilitas lainnya.
Baca Juga: Kapan Istana Negara Pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur? Ini Jawaban Jokowi
"Itu semua urusan perencanaan kota. Jadi dari sisi keahlian yang dibutuhkan adalah sosok yang paham urban designing dan arsitektur," tuturnya.
Menurut Bernardus, rincian-rincian tersebut akan sangat mudah dipahami dan dilaksanakan jika Kepala Otorita IKN punya latar belakang arsitek.
Baca Juga: Desain Istana Negara IKN Karya Nyoman Nuarta Disetujui Presiden, Begini Penampakannya
Mengingat, pengalaman pemerintah sejauh ini untuk urusan membangun kota baru di Indonesia hampir belum ada.
"Dibutuhkan profil atau orang yang mampu membumikan rencana dan desain ke dalam pembangunan. Dan bisa memprioritaskan mana dulu yang dilakukan supaya dalam kurun waktu rencana tertentu dia harus sampai di mana. Kan perencanaan kota itu ada milestone-nya," paparnya.***