KPAI Minta Kemenkominfo Blokir Video Skull Breaker Challenge

- 17 Februari 2020, 10:03 WIB
Skullbreaker Challenge
Skullbreaker Challenge /Youtube/

BANDUNG, (PRFM) - Komis Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut menyoroti video skull breaker challenge yang akhir-akhir ini tengah ramai di kalangan anak muda. Komisioner KPAI Jasra Putra mengungkapkan, video yang berasal dari aplikasi Tiktok tersebut dinilai sangat berbahaya. Oleh karena itu, pihaknya meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia untuk memblokir video tersebut.

"Kalau ditiru anak-anak, ada potensi anak-anak kita cedera, apalagi yang terhempas adalah bagian tengkorak, punggung dan bagian belakang organ tubuh," ujar Jasra saat on air di PRFM, Senin (17//2/2020).

Sebelumnya, video skull breaker challenge ini banyak tersebar luas melalui aplikasi asal Tingkok yaitu Tiktok. Dimana video tersebut memperlihatkan aktivitas 3 orang yang tengah berjejer, satu orang di sisi kanan, satu orang di sisi kiri dan satu lagi berada di posisi tengah. Saat orang yang di tengah melompat, kaki ke dua temanya yang berada di sisi kanan dan kiri siap menangkis ke dua kaki orang yang melompat. Akhirnya orang yang berada di tengah tersebut jatuh ke arah belakang.

Pihak KPAI menilai challange ini mematikan. Jika korban yang terjatuh mengalami disabilitas, tentu akan jadi tindakan kriminal. Bahkan jika oranng tuanya menuntut, anak yang melakukan challange di posisi kiri dan kanan bisa dituntunt pidana.

"Usia remaja memang penuh dengan tantangan, dan dia (remaja) mau menerima tantangan itu kalau tidak mau dianggap lemah. Akhirnya dia tidak memikirkan resiko lainnya, dampak terhadap fisiknya, tindakan kriminal, remaja mengenyampingkan hal itu, yang penting diviralkan," tutur Jasra saat ditanya soal alasan anak-anak remaja mau melakukan challange berbahaya itu.

Jasra mengimbau kepada anak-anak untuk tidak melakukan challange tersebut dan tidak menyebarluaskannya. Selain itu, jasra meminta para orang tua, sekolah dan masyarakat untuk memantau aktivitas anak-anak agar bisa dicegah jika akan melakukan skull breaker challange.

 

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah