Network
PRFMNEWS - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengizinkan daerah yang tidak terjangkau jaringan internet untuk membuka sekolah tatap muka.
Namun demikian, Nadiem mengingatkan kegiatan sekolah tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan.
"Sekolah tatap muka mesti dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19," katanya, Jum'at 12 Februari 2021 seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA.
Baca Juga: Terbaru ! Ini 10 Kecamatan Kota Bandung dengan Kasus Covid-19 Aktif Terbanyak
Masih soal sekolah tatap muka, Nadiem menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada pemerintah daerah, kepala sekolah dan komite sekolah. Sebab pemda setempat mengetahui bagaimana kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
Baca Juga: Rentan Terpapar Covid-19, Insan Penyiaran Harus Dijadikan Kelompok Prioritas Vaksin
"Tetapi semua itui tergantung pada kepala sekolah dan komite sekolah. Jika sekolah memperbolehkan maka pemerintah daerah harus memberikan dukungan agar berjalan lancar sesuai dengan protokol kesehatan," lanjutnya.
Salah satu daerah yang kemungkinan besar menggelar sekolah tatap muka, kata dia adalah Provinsi Papua Barat. Nadiem menuturkan sekolah tatap muka di Provinsi Papua Barat sangat memungkinkan digelar sebab di sana jaringan internet sulit di akses.
Baca Juga: KABAR BAIK! Total Pasien Sembuh dari Corona di Indonesia Tembus 1 Juta Orang
Baca Juga: Konsumsi Air Bersih PDAM Tirtawening Kota Bandung Meningkat 15 Persen, Ini Pemicunya
"Kemendikbud mendorong agar sekolah di Papua Barat terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang sulit bahkan tidak ada jaringan internet dapat melakukan belajar tatap muka," pungkasnya.***
