Heboh Gas SO2 dari Gunung Ruang Menyebar ke Seluruh RI dan Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Ahli

25 April 2024, 14:30 WIB
Gunung Raung. /PVMBG/

PRFMNEWS - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencabut peringatan risiko tsunami seiring menurunnya aktivitas erupsi Gunung Raung di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara pada Minggu, 21 April 2024. Meski begitu, level Gunung Ruang masih tetap di level IV (Awas).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ribuan warga mengungsi ke sejumlah titik akibat dampak erupsi Gunung Ruang.

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan, erupsi Gunung Api Ruang di Sulawesi Utara memiliki dampak bagi dunia penerbangan. Musababnya, Volcanic Ash (VA) yang terlontar ke udara dapat merusak badan pesawat dan fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet dalam pesawat turbofan.

"Oleh karena itu, deteksi dini dan informasi cuaca penerbangan sangat penting untuk keselamatan penerbangan," kata Guswanto.

Baca Juga: Aktivitas Meningkat, Gunung Raung Naik Status Waspada

Ada sebuah unggahan di TikTok yang menarasikan bahwa gas sulfur dioksida (SO2) dari erupsi gunung ruang sudah menyebar keseluruh indonesia dan menyebabkan hujan asam.

"Hallo teman2 aku cuma mau infokan kalo gas so2 yg di akibatkan erupsinya gunung ruang itu udah nyampe nyebar ke seluruh indonesia dan gas so2 bisa membuat hujan asam yg mampu merusak tanaman dan ga baik buat kesehatan napas," klaim salah satu unggahan yang beredar.

Setelah diteliti, unggahan soal SO2 itu berdasarkan data windy.com, situs prakiraan cuaca swasta yang dioperasikan oleh perusahaan asal Republik Ceko.

Namun, benarkah gas SO2 Gunung Ruang menyebar keseluruh Indonesia dapat menyebabkan hujan asam yang berbahaya?

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengungkapkan letusan Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulut, menghasilkan semburan lava pijar dan melepaskan gas sulfur dioksida (SO2) yang menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Terungkap Motif dan Cara Sadis Tante Bunuh Ponakan Usia 7 Tahun di Tangerang, Sempat Copot Anting Korban

Ia mengatakan pusaran angin di barat laut Pulau Sumatra itu telah menarik uap air dari Australia dan Laut Pasifik.

Gas sulfur dioksida yang keluar dari kawah Gunung Ruang juga ikut tersebar seiring dengan adanya siklon tropis.

"Erupsi tidak menimbulkan anomali cuaca yang besar. Hujan yang terjadi saat ini lebih didominasi karena pengaruh IOD yang mulai negatif dan adanya siklon tropis di barat laut Pulau Sumatra," kata Eddy.

Dia menerangkan gas sulfur dioksida yang menyebar akibat letusan Gunung Ruang tak menimbulkan hujan asam seperti yang ramai dibicarakan publik di media sosial.

Baca Juga: Penjelasan BPOM soal Unilever Tarik Produk Es Krim Magnum dari Peredaran di Inggris dan Irlandia

Senada dengan hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menyatakan belum menerima informasi paparan gas SO2 (sulfur dioksida) di Kalimantan Timur pasca-erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

"Untuk mengetahui apakah paparan gas SO2 sampai Kaltim sesuai dengan informasi yang beredar, tentu harus ada dukungan data. Sampai saat ini, kami belum terima informasi itu," kata Koordinator bidang data dan informasi BMKG Balikpapan Diyan Novrida.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler