BMKG Sebut Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Masa Nataru

20 Desember 2023, 12:20 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. /PRFM

PRFMNEWS - Jelang masa libur natal dan tahun (nataru) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi cuaca ekstrem.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, masyarakat harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang bisa terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

"Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu, setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan. Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang," ujarnya di Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023 dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Selain Jabar, Cuaca Panas Gerah Saat Musim Hujan Diprediksi Terjadi di Daerah Lain, Kapan Berakhir?

Dalam rapat koordinasi dengan Kemenhub dan KNKT, Dwikorita mengatakan cuaca ekstrem tersebut merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera.

Ia menambahkan potensi cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa.

"Namun, sebelum Natal, perlu kewaspadaan di wilayah Indonesia bagian utara, terutama di Utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan," tambahnya.

Tak hanya mewaspadai cuaca ekstrem, Dwikorita juga sebut masyarakat utamanya yang berada di kawasan pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda.

Baca Juga: Daftar Sanksi Bagi ASN yang Terbukti Tidak Netral di Pemilu 2024 Sesuai SKB Pemerintah

"Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempa bumi dan lain sebagainya," tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem Natal dan Tahun Baru, BMKG telah menyediakan akses informasi cuaca terintegrasi jalur transportasi.

Secara khusus, BMKG menyediakan akses informasi di jalur pelayaran melalui situs INAWIS yang digunakan untuk melihat prakiraan cuaca beberapa hari sebelum kejadian gelombang tinggi.

Baca Juga: Mayat Ditemukan di Atap Rumah di Jalan Muararajeun, Korban Sempat Benarkan Atap

BMKG, kata dia, juga mendirikan posko kesiapsiagaan dengan mengirim mobile radar cuaca dan alat observasi yang dipasang di pelabuhan Merak, Bakauheni dan Juanda.

"Radar cuaca akan menyajikan informasi terbaru setiap 10 menit, sehingga akan menjadi dasar peringatan dini ketika cuaca buruk terjadi," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler