Jika Naik Kereta Cepat, Perjalanan Jakarta-Surabaya Cukup Ditempuh 3,5 Jam

3 Oktober 2023, 13:20 WIB
Kereta Cepat Whoosh. /KCIC/

PRFMNEWS – Pembangunan proyek Kereta Cepat Bandung - Surabaya tengah dipersiapkan pemerintah. Proyek transportasi massal ini merupakan perpanjangan rute Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh yang operasionalnya sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin, 2 Oktober 2023.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bila menggunakan Kereta Cepat Whoosh, waktu tempuh perjalanan Jakarta - Surabaya menjadi hanya sekira 3,5 jam. Durasi ini lebih singkat dibanding naik kereta api reguler kelas eksekutif yang saat ini dioperasikan PT KAI yaitu berkisar 8-11 jam.

"Bayangkan ini (Kereta Cepat Jakarta Bandung) cuma 29 menit sampai Padalarang (dari Halim). Kalau sampai Surabaya 3 jam lewat sedikit (sekira) 3,5 jam," kata Menhub, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Senin 2 Oktober 2023.

Baca Juga: Kereta Cepat Lanjut Surabaya Lewati Kertajati dan Jogja, Jokowi: Hasil Studi 2 Minggu Rampung

Menhub Budi menyampaikan bahwa waktu tempuh perjalanan Jakarta - Surabaya tersebut dihitung berdasarkan hasil studi yang kini sedang dilakukan Kemenhub bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemrakarsa Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh.

Perihal tarif kereta cepat Jakarta - Surabaya, Budi menuturkan akan lebih efisien bagi penumpang bila jarak tempuhnya mencapai 500 kilometer.

Seperti diketahui, jarak tempuh KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung mencapai 142,3 kilometer dengan waktu tempuh sekira 45 menit.

Baca Juga: Naik Kereta Cepat Bareng dari Bandung, Jokowi dan Prabowo Bahas Peluang Perpanjangan Rute ke Surabaya

Tarif KA Cepat Jakarta Bandung

Proyeksi tarif tiket KCJB berkisar Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per penumpang dengan tiga layanan kelas dalam satu rangkaian kereta yang hingga kini belum diputuskan oleh otoritas terkait.

Budi memastikan Kemenhub selaku regulator konsisten menekankan kualitas transportasi publik pada sisi keamanan bagi penumpang.

"Oleh karena itu, kami secara sistematis melakukan pengamatan, penelitian, klarifikasi, berkaitan sarana prasarana dan sistem. Prasarana itu relnya, sarananya itu keretanya, sistem yang digunakan kita tahu ini canggih, teknologi terakhir yang ada di China," tuturnya.

Menurut Budi, moda transportasi KCJB yang memiliki kecepatan rata-rata 350 km per jam telah melampaui kereta serupa di China yang umumnya hanya melaju dengan kecepatan rata-rata 300 km per jam.

Baca Juga: Jokowi Sebut Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Bisa Jadi, Bisa Tidak

"Ya mungkin (KCJB) jadikan kita showcase, tapi tidak tanggung-tanggung yang baru. Jadi kebanyakan di China itu kecepatannya 300 km per jam, yang 350 (km/jam) terbatas," sebutnya.

Budi menambahkan KCJB merupakan pondasi transportasi kereta cepat yang kini telah direalisasikan pemerintah untuk terus dikembangkan.

"Jadi itu (KCJB) suatu obsesi kita melakukan kesempatan pada pemrakarsa melakukan proposal. Lalu kami membuat proposal juga nanti diajukan lah itu, bahwa nanti diputuskan pemerintahan yang akan datang ya monggo (silakan), tapi kita sudah letakkan dasar-dasar dan rencana ke depan," ungkap dia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler