PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banyak investor asing yang minat berinvestasi dan mengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengapresiasi minat investor dari beberapa negara yang tertarik akan berinvestasi di Bandara Internasional Kertajati ini.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan segera memutuskan dan mempercepat proses investasi para investor asing untuk BIJB Kertajati ini dalam tiga bulan mendatang.
Baca Juga: Jokowi Optimis Tol Cisumdawu Dukung Peningkatan Jumlah Penumpang di Bandara Kertajati
“Kita putuskan nanti bulan Oktober agar yang mengoperasikan dan juga ikut dalam kepemilikan Bandara Kertajati,” ujar Jokowi, Selasa 11 Juli 2023.
Kendati begitu, Jokowi belum menyebutkan negara mana saja yang tertarik menjadi investor untuk berinvestasi dan mengelola BIJB Kertajati.
Terpenting Presiden berharap kehadiran investor asing ini pada akhirnya mampu memicu peningkatan lalu lintas penerbangan (traffic) di Bandara Kertajati.
Baca Juga: Mulai Oktober 2023 Jadwal Penerbangan di Bandara Kertajati Bertambah
"Yang kita harapkan traffic-nya, lalu lintasnya (jumlah penerbangan) makin makin padat apabila ada investor luar yang bergabung di Bandara Kertajati ini,” ucap Jokowi.
Sementara itu mengutip ANTARA, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 27 Desember 2022 lalu menyebut India dan Arab Saudi menjadi negara yang tertarik berinvestasi dalam pengelolaan BIJB Kertajati.
Hal itu tidak lepas dari hasil kunjungan kerja Menhub Budi Karya ke kedua negara tersebut pada bulan yang sama.
Baca Juga: Meski Sudah Diresmikan, Tol Cisumdawu Belum Bisa Langsung Digunakan Hari Ini
BIJB Kertajati merupakan bandara internasional terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Bandara yang sudah diresmikan sejak 24 Mei 2018 itu memiliki kapasitas terminal penumpang mencapai 5,6 juta penumpang per tahun.
Bandara Internasional Kertajati merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Barat yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah.***