Waspada! Flu Burung Bisa Picu Kejang hingga Kematian, Kenali Gejala, Cara Cegah Tertular dan Sifat Virusnya

3 Maret 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi flu burung. /Reuters/

PRFMNEWS – Flu burung (Avian Influenza/AI) akibat virus H5N1 dapat memicu tingkat kematian yang sangat tinggi bagi penderitanya bila terlambat terdeteksi dan tertangani.

Mewaspadai flu burung dengan mengetahui gejala, cara penularan, dan upaya pencegahan agar tak terinfeksi virus H5N1 penting dipahami sejak dini agar risiko kematian dapat dihindari.

Selain gejala, cara penularan dan upaya mencegah tertular, mengetahui sifat virus penyebab flu burung juga perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Yana Mulyana Pastikan Kota Bandung Masih Nol Kasus Flu Burung

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut ini beberapa sifat virus flu burung:

1. Virus dapat menular melalui udara atau kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.

2. Virus akan mati dalam suhu yang tinggi, oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.

3. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Oleh karena itu, tangan harus dicuci sebelum dan setelah menyentuh bahan makanan mentah.

4. Virus mempunyai kemampuan bermutasi hingga memiliki potensi patogen suatu saat.

5. Virus mudah mati dengan deterjen, alkohol, karbol, dan desinfektan lainnya.

Baca Juga: 8 Upaya Pemprov Cegah Kasus Flu Burung Varian Baru di Jabar, Salah satunya Terapkan 3 Cepat

Bagaimana penularan virus flu burung? Virus H5N1 dapat menular dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui :

1. Air liur

2. Lendir

3. Kotoran unggas yang sakit

4. Udara yang tercemar oleh virus H5N1 berasal dari kotoran unggas yang sakit

5. Benda yang terkontaminasi virus H5N1.

Baca Juga: Flu Burung Varian Baru Merebak, Pemprov Jabar Pastikan Belum Ada Kasus

Sampai saat ini belum ada bukti kuat secara ilmiah bahwa virus flu burung dapat menular dari manusia ke manusia.

Masa inkubasi virus flu burung dalam tubuh manusia umumnya terjadi pada rentang waktu 1-7 hari dan rata-rata 3-5 hari setelah terinfeksi.

Gejala yang harus diwaspadai

Apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini terlebih pernah kontak dengan unggas yang mati mendadak tanpa sebab, maka patut waspada dan disarankan segera berkonsultasi ke dokter:

1. Demam tinggi, suhu badan panas di atas 38 derajat Celcius.

2. Sakit tenggorokan, batuk pilek, dan sakit kepala.

3. Dalam waktu singkat dapat makin menghebat disertai sesak napas dan peradangan saluran pernapasan atas.

4. Badan lemas

5. Nyeri otot, perut, dan dada

6. Diare

7. Penyakit ini dapat berkembang cepat menjadi radang paru berat (pneumonia), hingga gangguan sistem saraf seperti kejang dan penurunan kesadaran, hingga risiko terburuk adalah kematian

Baca Juga: Pemkot Bandung Bentuk Satgas Reklame Guna Benahi Tata dan Estetika Kota

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi virus flu burung, antara lain:

1. Hindari kontak langsung dengan unggas sakit atau mati mendadak.

2. Gunakan APD (masker, sarung tangan, sepatu boots) saat membersihkan kandang unggas.

3. Cuci tangan pada air mengalir dengan sabun/desinfektan sesudah kontak dengan unggas.

4. Konsumsi ayam dan telur yang sudah dimasak sempurna.

5. Hindari kontak langsung (bersentuhan) dengan orang sakit yang punya riwayat kontak dengan unggas mati mendadak.

6. Para peternak dan pengelola unggas, selalu jaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum menyentuh area wajah, mata, mulut, dan hidung.

7. Terapkan etika batuk dan bersin, seperti menutupi mulut dan hidung serta gunakan tisu dan membuangnya dengan benar.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler