Kronologi Balita Meninggal Akibat Jatuh dari Lantai 11 Rusunawa di Cakung Jakarta

29 Agustus 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi evakuasi mayat. /PRFMNEWS.ID

PRFMNEWS – Seorang balita meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai 11 Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok Tower C, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Kronologi anak balita berinisial FFP (5) jatuh dari lantai 11 Rusunawa di Cakung, Jakarta Timur hingga meninggal ini diungkap Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) VII Jakarta, Arja.

Kronologi balita tersebut terjatuh, kata Arja, terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2022 sore, bermula saat korban dan kakaknya saling rebutan handphone (HP) di kamar unit rusun yang dihuni mereka.

Baca Juga: Berawal dari HP, Seorang Balita Tewas Akibat Terjatuh dari Lantai 11 Sebuah Rusun di Jakarta

Diduga kesal akibat berebut HP dengan kakaknya, korban balita itu berusaha keluar dari jendela kamar.

Ayah korban yang berada di luar kamar mencoba mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari anak-anaknya itu.

"Menurut ayah korban, anaknya sedang bermain handphone," ucap Arja, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.

Tak lama kemudian, sekira pukul 15.55 WIB, sekuriti mendengar suara keras dan setelah dicek terlihat korban itu terjatuh dari lantai 11.

Baca Juga: LINK Live Streaming Persib Vs PSM Liga 1 Hari ini, Taktik Luis Milla Matikan Pergerakan Lawan, 6 Pemain Absen

Ayah korban ikut turun dan mendapati anaknya telah meninggal di lokasi. Korban dilaporkan tewas akibat luka parah pada bagian kepala.

"Ayah korban coba mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban dan melihat dari jendela tapi tidak melihat anaknya. Ayah korban turun ke bawah dan mendapati anaknya telah tewas di lokasi," ujar Arja.

Sementara itu, Ketua RW 09 Rusun Pinus Elok Penggilingan, Poiman mengatakan, jenazah korban sudah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara.

Dia menambahkan, pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara setelah musibah tersebut terjadi.

Baca Juga: Luis Milla Bakal Terapkan Tiki Taka di Persib? Begini Jawabannya

"Keluarga korban tidak memperpanjang kejadian tersebut dan menganggap ini sebuah musibah dan tidak menuntut pihak manapun," ujar Poiman.

Lebih lanjut, dia juga mengimbau kepada warganya untuk selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka saat bermain di rusun agar kejadian serupa tidak terulang.

"Saya sebagai RW berharap semua warga mohon mawas diri untuk menjaga anak-anaknya dan meminta untuk memasang pengaman di unit masing-masing," tuturnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler