Prof Zubairi Ungkap 5 Obat Covid-19 yang Terbukti Tidak Bermanfaat, Ivermectin Masuk

6 Februari 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi obat ivermectin /Tangkapan Layar YouTube.com/Global News


PRFMNEWS - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengungkap beberapa obat yang sempat dipakai untuk terapi Covid-19 tapi nyatanya terbukti tidak bermanfaat.

Bahkan menurut Zubairi, ada obat yang menyebabkan efek samping serius terhadap beberapa kasus.

Obat Covid-19 yang tidak bermanfaat itu adalah IIvermectin, Klorokuin, Oseltamivir, Plasma Convalescent, dan Azithromycin.

Baca Juga: Cerita 8 Karyawan Susi Pudjiastuti yang Sembuh dari Covid-19 dalam 7 Hari Setelah Konsumsi Ivermectin

Dalam cuitan twitternya @profesorzubairi, ia juga menjelaskan satu per satu alasan obat tersebut tidak bermanfaat sama sekali.

"(Ivermectin) Tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa. Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin," tulis Zubairi, Sabtu 5 Februari 2022.

Kemudian Klorokuin, obat ini sebenarnya sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung.

Baca Juga: Ivermectin Jadi Obat untuk Pasien Covid-19? Begini Penjelasan IDI Jabar

"Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," ucapnya.

Lalu, Oseltamivir, obat ini sebenarnya untuk Influenza. Tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati Covid-19. Bahkan, WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19. Kecuali saat dites terbukti positif Influenza, tapi amat jarang ditemukan di Indonesia.

"Kalau Oseltamivir jangan diminum, pilihannya apa? Ada beberapa pilihan untuk antivirus. Ada Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir, serta Remdesivir. Nanti biar dokter Anda yang memilihkan," jelasnya.

Baca Juga: Belasan Siswanya Positif Covid-19, SMA Negeri di Bandung Ini Kembali PJJ 100 Persen

Ada juga Plasma Convalescent. Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian Plasma Convalescent juga mahal dan prosesnya begitu memakan waktu.

WHO pun katanya tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol.

"(Azithromycin) Obat ini juga tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19, baik skala ringan serta sedang. Kecuali ditemukan bakteri—selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda. Kalau hanya Covid-19, maka obat ini tidak diperlukan," paparnya.***

 

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler