Jokowi Dinilai Wajar Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel Karena Merupakan Bagian dari Manuver Politik

6 April 2021, 07:39 WIB
Momen Jokowi dan Iriana menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pada Sabtu, 3 April 2021. Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar kehadiran Jokowi itu karena merupakan bagian dari manuver politik. /Foto: Twitter @KemensetnegRI/

PRFMNEWS - Pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi saksi pada pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Kehadiran dua pejabat negara itu di pernikahan yang disiarkan di TV nasional itu pun mengundang pro kontra dari berbagai pihak.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar kehadiran Jokowi dan Prabowo ke pernikahan Atta dan Aurel sebagai bentuk manuver politik dan juga bentuk pencitraan kepada anak muda atau kaum milenial.

Baca Juga: Doni Monardo Kerahkan Helikopter untuk Salurkan Bantuan ke Lokasi Bencana di NTT

"Secara politik saya menilainya ya hal yang wajar saja," kata Ujang saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin malam kemarin.

Hadirnya kaum milenial di lingkungan Jokowi bukan hal yang baru.

Ujang menyebutkan, sejak 2019 lalu Jokowi kerap berinteraksi dengan para milenial seperti mengundang para artis ibu kota ke istana, hingga pada vaksinasi kemarin turut mengundang Raffi Ahmad.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Hari ini, Selasa 6 April 2021: Ikatan Cinta Tetap Tayang Pukul 19.30 WIB

Baca Juga: Jadwal IBL Hari ini 6 April 2021: Ada Pertandingan Seru Pelita Jaya vs Prawira Bandung

"Kembali ke persoalan efektif atau tidak, selama itu menguntungkan bagi Pak Jokowi, selama menguntungkan bagi istana pasti siapapun yang memiliki pengaruh besar di media sosial, memiliki followers banyak di media sosial itu pasti akan didekati siapapun dia entah youtuber atau yang lainnya," katanya.

Menurut Ujang, saat ini politik memasuki era penggabungan dunia maya dan dunia nyata.

Oleh karenanya tak heran jika para politikus berlomba-lomba mendekati dan menggaet para pesohor yang memiliki followers yang banyak di media sosial.

Baca Juga: [Bagian 3] Bandara Nusawiru, Hidup Segan Mati Pun Enggan: Menunggu Nusawiru yang Baru, dari TOD Hingga Subsidi

"Ini memang eranya seperti itu, era digital, era yang mengarah pada perkembangan poltik di dunia nyata dan dunia maya, penggabungan dua kekuatan itu menjadi penting," jelasnya.

Pada 2024 nanti, Jokowi dipastikan tak akan maju lagi dalam persaingan politik.

Namun begitu, Jokowi tetap memiliki nilai dalam percaturan politik mengingat anak dan menantunya kini menjadi kepala daerah.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang Lagi, Terhitung Sejak 6 April 2021

"Kan tahun 2024 nanti walaupun katakan pak Jokowi tidak mencalonkan lagi, tapi kan Pak Jokowi punya trah politik ada Gibran, punya Bobby, kan dia juga bagian dari generasi milenial itu. Bisa jadi jika Gibran punya keinginan menjadi gubernur entah menjadi gubernur Jawa Tengah, DKI Jakarta, maupun Bobby di Sumatera Utara kita kan gak tau, tapi kan kalau pak Jokowi dekat dengan milenial kan semakin mudah," bebernya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler