Vaksinator Presiden Gemetar, IAKMI Minta Pemerintah Mantapkan Mental Para Vaksinator

13 Januari 2021, 20:11 WIB
Momen saat jarum suntik vaksin Covid-19 Sinovac masuk ke dalam lengan Presiden Jokowi, di Istana Negara Jakarta, Rabu 13 Januari 2021 /tangkapan layar Channel Youtube Sekretariat Presiden

PRFMNEWS – Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengapresiasi langkah pemerintah yang langsung menggelar program vaksinasi sesaat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin pada Rabu 13 Januari 2021, hari ini. Pada proses penyuntikan vaksin tersebut, vaksinator Jokowi, Prof. Abdul Muthalib terlihat gemetar.

Dengan munculnya kejadian yang membuat sejumlah orang “gagal fokus” itu, Hermawan mengatakan, pemerintah perlu menyiapkan beberapa langkah evaluasi.

Baca Juga: Lihat Vaksinatornya Gemetar, Jokowi Beberkan Sejumlah Dugaan

Karena menurutnya, sekalipun yang menjadi vaksinator adalah orang yang berpengalaman, mental dan kepercayaan diri perlu dimiliki oleh setiap penyuntik vaksin.

“Tentu ini berkaitan dengan persiapan lapangan, seorang tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi tidak hanya berkaitan dengan kompetensi dan kemampuan dia untuk melakukan vaksin, tapi juga menyangkut mental dan kepercayaan diri itu penting,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 13 Januari 2021.

Hernawan menegaskan, jika vaksinator turun ke lapangan untuk melakukan penyuntikan vaksin, maka yang dihadapinya adalah masyarakat yang beragam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Rasakan Efek Pegal 2 Jam Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

“Karena masyarakat yang dihadapi itu masyarakat yang penuh tanda tanya. Mulai dari level of efficasy bagaimana dampak dari vaksin dan ketidaktahuan masyarakat soal bagaimana vaksin ini bekerja di dalam tubuh,” kata dia.

Dengan demikian, pemerintah diminta melakukan sejumlah upaya untuk memantapkan pemahaman dan mental vaksinator. Di samping, lanjutnya, infrastruktur penunjang yang harus pula ditingkatkan.

“Maka dari itu, pemerintah harus melakukan upaya pemantapan penyiapan SDM dengan baik di samping infrastruktur lain seperti rantai dingin atau cold chain untuk menyimpan vaksin ini,” ujar Hernawan.

Baca Juga: Korban Akibat Longsor di Cimanggung Ditemukan: Total 21 Orang Meninggal

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu mengakhiri Covid-19 di Indonesia.

“Kita berharap agar vaksin ini bagian dari upaya pengendalian Covid-19, walaupun vaksin bukan segala-galanya. Tapi ini juga menjadi tantangan karena kita bukan negara produsen vaksin, oleh karenanya pemerintah harus mampu menghadirkan dan menyediakan vaksin pada waktu yang tepat dengan kecukupan sesuai dengan segmen prioritas yang ditetapkan,” harapnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler