Legislator Nilai Pelacakan Warga Terpapar Covid-19 di Kota Bandung Belum Optimal

- 12 Juni 2020, 09:53 WIB
Ilustrasi update penanganan kasus virus corona di DKI Jakarta.*.
Ilustrasi update penanganan kasus virus corona di DKI Jakarta.*. /PIXABAY/Fernandozhiminaicela

BANDUNG,(PRFM) - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional di Kota Bandung akan berakhir hari ini, Jumat (12/6/2020).

Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Aries Supriatna menilai sampai hari ini upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam hal pengendalian dan penanganan Covid-19 di Kota Bandung masih belum optimal.

Maka dari itu, ia pun meminta pemkot mengoptimalkan proses pelacakan masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan memberdayakan peran serta puskesmas yang notabene tersebar di Kota Bandung.

"Sehingga dari pengoptimalan kinerja puskesmas dalam mendeteksi warga terpapar Covid-19 ini bisa betul-betul menghasilkan gambaran terkait angka riil dari penyebaran wabah Covid-19 di Kota Bandung," kata Aries saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis (11/6/2020).

Baca Juga: Bukan Sanksi, Legislator Sebut Edukasi Masyarakat Akan Bahaya Covid-19 yang Paling Penting

Aries menilai angka kasus penyebaran Covid-19 yang digambarkan Pemkot Bandung bukanlah angka riil.

Berdasarkan hasil rapat yang ia lakukan bersama Dinkes Kota Bandung diperoleh data bahwa kasus Covid-19 penyebarannya merata di setiap kecamatan.

Persoalan pelacakan warga yang terpapar Covid-19 kata dia belum maksimal.

"Persoalan pelacakan warga terpapar Covid-19 masih kurang optimal. Apa yang digambarkan dengan angka-angka di Kota Bandung yang seolah penyebaran Covid-19 melandai, sebetulnya berdasarkan analisa kami bukan merupakan angka riil di masyarakat," kata legislator PDI Perjuangan itu. 

Baca Juga: Mulai Beroperasi Hari Ini, Begini Aturan KA Reguler Bagi Penumpang

Hal itu kata dia diperkuat dengan fakta bahwa tes Corona di Kota Bandung masih rendah.

Kota Bandung kata dia baru melakukan rapid test terhadap kurang lebih 11 ribu warga, dari total populasi 2,5 jiwa. Test dengan PCR (polymerase chain reaction) dan swab test pun kata dia baru sekitar 5000 an.

"Dari fakta-fakta tersebut kami sangat merasa miris melihat upaya yang dilakukan pemkot dalam hal pelacakan ini. Yang tentunya kan hasil pelacakan ini digunakan untuk program pengendalian perkembangan Covid-19 di Kota Bandung," kata dia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah