Beredar Informasi Soal Telur Infertil, Begini Penjelasan Dispangtan dan Cara Membedakannya

- 23 Mei 2020, 07:49 WIB
CONTOH telur rusak dan telur berisi embrio anak ayam atau
CONTOH telur rusak dan telur berisi embrio anak ayam atau /ANTARA/

BANDUNG, (PRFM) – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan masyarakat dapat membedakan telur yang tidak layak konsumsi atau infertil dengan telur yang masih segar.

Diketahui beberapa daerah lain di Indonesia marak beredar telur infertil yang sejatinya harus ditetaskan dan cenderung mudah busuk. Terlebih menurutnya, permintaan telur jelang lebaran ini cukup banyak.

Sehingga belakangan ini banyak ditemukan pedagang dadakan yang menjual telur di dalam mobil atau kios pinggir jalan. Menurutnya, telur infertil memiliki ciri khusus berupa kode dan tulisan HE.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Telur di Kota Bandung Naik Hingga 25%

“Kalau telur itu infertil, di cangkang telurnya ada kode-nya. Ada tulisannya telur HE terus ada nomornya. Itu memang telur yang sebetulnya tidak boleh dikonsumsi,” paparnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (23/5/2020).

Selain itu, pembeli pun diminta untuk berkomunikasi dengan penjual untuk memperlihatkan sampel telur untuk dipecahkan.

“Yang paling mudah itu harus dipecahkan telurnya. Kalau pedagangnya jujur, kita minta satu dipecahkan nanti akan terlihat jelas kalau dipecahkan,” ujarnya.

Baca Juga: Pasien Corona di Sumedang Sembuh Setelah 63 Hari Diisolasi di RSUD

Ia menambahkan, telur infertil jika dipecahkan akan terlihat bedanya dengan telur yang masih segar. Mulai dari bau, kondisi cangkang telur, hingga kondisi putih dan kuning telur.

“Telur invertil itu sifatnya bersatu, warna juga masih cerah, akan kelihatan kalau kita tekan tidak akan balik lagi, dari bau nya juga kalau yang segar bau amis segar, tapi kalau itu akan baunya lain,” kata Gin Gin.

Adapun untuk hal lain yang membedakan telur yang baik dan telur yang tidak baik adalah telur yang baik memliki permukaan cangkang yang halus mengkilap dan tidak retak maupun noda hitam atau pengapuran.

Baca Juga: Beredar Informasi Soal Telur Infertil, Begini Penjelasan Dispangtan dan Cara Membedakannya

Selain itu, telur yang dalam kondisi baik bisa diamati dengan larutan garam. Jika telur dalam kondisi baik, maka telur tersebut akan tenggelam. Semenara yang telur yang tidak baik akan terapung karena terdapat kantung udara di dalamnya.

Untuk meminimalisir adanya oknum pedagang yang menjual telur infertil tersebut, Dispangtan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, BPOM, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Baca Juga: Perwira TNI Lulusan Akmil Tahun 2000 Turun Lapangan Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Selain itu, diakuinya, para pedagang pun kerap kali mengawasi aktivitas jualan pedagang lain agar pelayanan pada masyarakat dapat terjaga.

“Kalau Dispangtan fokus pada pangan segar, tentunya kerjasama dengan BPOM, Dinas Kesehatan, Disdagin. Kalau ditemukan pangan yang tidak layak, kita data kita sortir sumbernya darimana, kemudian kami ambil barang. Kalau dia masih menjual baru itu masuk ke proses selanjutnya,” ungkapnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x