BANDUNG, (PRFM) – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan masyarakat dapat membedakan telur yang tidak layak konsumsi atau infertil dengan telur yang masih segar.
Diketahui beberapa daerah lain di Indonesia marak beredar telur infertil yang sejatinya harus ditetaskan dan cenderung mudah busuk. Terlebih menurutnya, permintaan telur jelang lebaran ini cukup banyak.
Sehingga belakangan ini banyak ditemukan pedagang dadakan yang menjual telur di dalam mobil atau kios pinggir jalan. Menurutnya, telur infertil memiliki ciri khusus berupa kode dan tulisan HE.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Telur di Kota Bandung Naik Hingga 25%
“Kalau telur itu infertil, di cangkang telurnya ada kode-nya. Ada tulisannya telur HE terus ada nomornya. Itu memang telur yang sebetulnya tidak boleh dikonsumsi,” paparnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (23/5/2020).
Selain itu, pembeli pun diminta untuk berkomunikasi dengan penjual untuk memperlihatkan sampel telur untuk dipecahkan.
“Yang paling mudah itu harus dipecahkan telurnya. Kalau pedagangnya jujur, kita minta satu dipecahkan nanti akan terlihat jelas kalau dipecahkan,” ujarnya.
Baca Juga: Pasien Corona di Sumedang Sembuh Setelah 63 Hari Diisolasi di RSUD
Ia menambahkan, telur infertil jika dipecahkan akan terlihat bedanya dengan telur yang masih segar. Mulai dari bau, kondisi cangkang telur, hingga kondisi putih dan kuning telur.