Satpol PP Tambah Cek Poin PSBB di Kota Bandung

- 8 Mei 2020, 18:31 WIB
Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi memberikan keterangan kepada pers terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jawa Barat, Jumat (8/5/2020), di Auditorium Balai Kota Bandung
Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi memberikan keterangan kepada pers terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jawa Barat, Jumat (8/5/2020), di Auditorium Balai Kota Bandung //Dok Humas Pemkot Bandung.

BANDUNG, (PRFM) - Pada Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) Provinsi Jawa Barat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung bekerja lebih ekstra. Salah satunnya mengetatkan wilayah perbatasan.

Ada dua penambahan cek poin yaitu di Cibaduyut dan Dago. Selain itu ada juga penempatan personel di Sukasari. Hal ini untuk mengetatkan pintu alternatif keluar masuk Kota Bandung.

Sub Bidang Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengungkapkan, di masa PSBB Jawa Barat pada 6-19 Mei 2020 ini, pihaknya juga menurunkan personil tambahan. 

Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 Kembali Bertambah Menjadi 2.494 Orang

“PSBB ini bahkan kita turunkan petugas tambahan di luar yang kemarin (PSBB Bandung Raya). Cek poin tambahan seperti di Cibaduyut dan Dago. Sekarang ada tambahan di atas di Sukasari walaupun di luar titik lokasi yang ditentukan kepolisian tapi tetap kita jaga,” ucap Rasdian di Auditorium Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (8/5/2020).

Rasdian yang juga Kepala Satpol PP Kota Bandung menegaskan, hal ini untuk menjangkau kegiatan yang tidak dikecualikan atau dilarang selama bergulirnya PSBB.

Salah satunya sejumlah kegitan usaha yang pada PSBB Jawa Barat ini tidak jauh berbeda, hanya membuka sektor bahan bangunan atau material saja, itupun dengan batasan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB.

“Paling penting dalam PSBB itu menjaga konsistensi dan ketegasan. Kalau ini berhasil dijaga, insyaallah bisa cepat pulih,” ujarnya.

Lebih lanjut Rasdian mengungkapkan bertepatan dengan Ramadan serta menjelang Hari Raya Idulfitri muncul persoalan musiman yaitu maraknya anak jalanan, gelandangan dan pengemis baru.

Khusus untuk menuntaskan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini, Rasdian juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) untuk terus melakukan penjangkauan.

“Fenomena sekarang menjelang Idulfitri banyak migrasi dari luar khususnya anjal, gelandangan dan pengemis. Kita adakan penertiban dan pembinaan dengan tim Dinas Sosial. Termasuk yang kupu-kupu malam akan kita antisipasi,” bebernya.

Rasdian menuturkan, penjangkauan dilakukan secara berkala dengan berpatroli menyusuri sejumlah ruas jalan yang menjadi lokasi favorit para PMKS.

Di samping itu, pihaknya juga merespon laporan dari masyarakat dengan langsung menindaklanjuti ke lapangan. Hanya saja, Rasdian tidak memungkiri tantangannya yaitu para PMKS tersebut kadang bermain kucing-kucingan. Sebagian di antaranya juga banyak yang tidak kapok untuk kembali lagi ke jalanan sekalipun sudah tertangkap.

Untuk itu, ketika hendak melakukan operasi Rasdian sudah menginstruksikan agar peugas Satpol PP melakukan beberapa strategi. Sehingga, para PMKS tidak bisa lolos dengan mudah saat dilaksanakan penjangkauan ke lapangan.

“Yang saya tau SOP-nya pembinaan 3 hari. Itu bisa jadi dia malah kembali lagi. Kalau ketemu pasti kita akan ambil lagi. Makanya saat patroli kita juga tetap harus pakai taktik dan strategi, kalau begitu saja datang mereka pasti mudah kabur,” katanya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x