Network
/photo/2020/02/08/3970824494.jpg)
BANDUNG, (PRFM) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menanam 2.500 pohon di kawasan Mbah Garut, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Upaya tersebut, untuk merehabilitasi lahan kritis di daerah perbukitan di kawasan timur. Lahan milik Pemkot Bandung seluas 4 hektare itu, kini ditumbuhi dengan tanaman besar dan produktif.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan bahwa misi utama dan terbesar penanaman pohon di area perbukitan ini untuk menghindari bencana banjir karena lahan kritis yang berada di area hulu. Menurut Didi, lahan kritis di perbukitan bila hujan bisa mengakibatkan air larian yang sangat besar dan membawa sedimen dengan volume yang tidak sedikit.
"Kemudian permasalahan lainnya ketika kita menanam itu culeos atau ditinggalkan begitu saja, tidak ada yang memelihara. Nah konteks pendekatannya sekarang kita ubah dengan pendekatan dengan komunitas. Komunitas punya hobi apa? silahkan disalurkan disana, tapi kita tetap mendapat fungsi utamanya berupa konservasi air dan pengendalian banjir," ujar Didi saat on air di 107,5 PRFM News Channel, Sabtu (8/2/2020).
Didi juga mengungkapkan, kawasan Cisurupan ini juga akan dikembangkan agar memiliki magnet wisata. Di antaranya dengan membuat track sepeda downhill dan cross country.
Menurut Didi, pembuatan jalur sepeda ini bisa terlaksana secara kerja sama dengan komunitas sepeda Gowes Baraya Bandung.
Berdasarkan rencana, jalur sepeda downhill dan cross country dari Mbah Garut menyambung hingga lokasi wetland (Cisurupan).
"Panjang jalur sepeda sekitar dua kilometer, dari Mbah Celeng sampai wetland. Seumpama terlaksana nanti, jalur sepeda downhill itu menjadi yang pertama di Kota Bandung," tutur Didi.
Guna menambah daya tarik wisata pada jalur sepeda downhill, Didi mengatakan, bakal ada kolam pancing dan (kolam) terapi ikan. Saat ini, pihak dari komunitas sepeda tengah melakukan sosialisasi ke Perhutani perihal pemenuhan air guna kebutuhan kolam mendatang.
"Jadi kita harapkan ini tidak hanya sekadar fungsi lindungnya, tapi kita harapkan disini bisa menjadi ruang publik. Dengan jadi ruang publik kita maka seperti menitipkan sebuah kawasan kelestariannya dijaga dan dipantau masyarakat umum. Itu misinya," ungkapnya.
