- Warna, bau, dan rasanya berubah
- Selaput atau cangkang kapsul lembek atau terbuka, sehingga isinya keluar
- Selaput atau cangkang kapsul melekat dengan kapsul lain
- Selaput atau cangkang kapsul menempel pada kemasan obat
3. Tanda obat kedaluwarsa jenis serbuk atau puyer
Obat serbuk atau puyer sebaiknya tidak dikonsumsi lagi apabila:
- Warna, bau, dan rasa berubah
- Serbuk jadi lembek, lengket, atau lembab
- Muncul timbul noda bintik-bintik pada serbuk
- Kemasan rusak, terbuka, sobek, atau lembab
Baca Juga: Cara Mengatasi Uban Bisa Tanpa Obat Asal Konsumsi Makanan Ini, Kata dr Zaidul Akbar
4. Tanda obat kedaluwarsa jenis cairan atau sirup
Obat sirup atau cairan sebaiknya tidak diminum ketika:
- Warna, bau, dan rasanya berubah
- Sirup jadi keruh padahal sebelumnya jernih
- Obat jadi mengental atau mengendap
- Segel kemasan rusak atau terkoyak Obat terlihat berembun
5. Tanda obat kedaluwarsa jenis salep, krim, atau gel
Obat salep, krim, atau gel sebaiknya tidak dioleskan ketika:
- Tekstur obat mengental atau mengendap
- Obat mengeras Kemasan bagian luar obat lengket karena isinya bocor
- Bungkus obat berlubang atau rusak
6. Tanda obat kedaluwarsa jenis suntikan
Obat jenis injeksi atau suntikan seperti insulin sebaiknya tidak digunakan jika:
- Kemasan rusak Kemasan berembun
- Ada bagian dari suntikan yang rusak, bengkok, atau hilang
7. Tanda obat kedaluwarsa jenis inhaler atau semprot