PRFMNEWS - Pada saat ini umat Islam sudah masuk pada tahun baru Islam yakni bulan Muharram 1444 H.
Terdapat banyak keistimewaan yang melekat pada bulan Muharram ini, salah satunya adalah hari Asyura.
Hari Asyura atau oleh masyarakat Indonesia biasanya disebut dengan Suro, terjadi pada tanggal 10 Muharram.
Hari Asyura menjadi terkenal ketika kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680).
Akan tetapi, Sunni meyakini Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un (Exodus).
Bagi kalangan Sunni, hari Asyura menjadi hari istimewa karena pada hari itu amal kebaikan akan dilipatgandakan, begitu juga perbuatan dosa.
Sejak dulu, Nabi Musa dan orang-orang Yahudi sudah terbiasa puasa di hari Asyura untuk mengekspresikan kegembiraan mereka kepada Allah SWT karena telah diselamatkan dari Fir’aun dan tentara-tentaranya. Bahkan puasa ini telah dimulai sejak zaman Nabi Nuh.
Ada juga yang mengatakan karena pada hari itu Allah memuliakan 10 Nabi dengan sepuluh keutamaan: