Berikut Ini 10 Perubahan Tubuh Ketika Seseorang Terkena Stroke, Dipaparkan Dokter Emasuperr

17 September 2022, 09:00 WIB
10 perubahan pada tubuh seseorang yang terkena stroke, dipaparkan Dokter Ema Surya Pertiwi EmaSuperr /Tangkapan Layar/Emasuperr

PRFMNEWS - Penyakit stroke merupakan suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada bagian otak yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah.

Lalu apa yang akan terjadi pada tubuh bila seseorang terkena penyakit stroke?

Dikutip dari laman Youtube EmaSuperr, Dokter Ema Surya Pertiwi akan menjelaskan semua tentang bagaimana perubahan pada tubuh seseorang yang terkena stroke.

Baca Juga: Pengendara Buka Paksa Flyover Kopo, Begini Penjelasan Polisi

Kelumpuhan otak

Otak berfungsi untuk mengirimkan pesan kepada area tubuh kita, jadi ketika otak mengalami kerusakan pesan tidak tersampaikan dengan semestinya atau terkadang bagian tangan ataupun kakinya ini mengalami spasticity, jadi tiba-tiba tegang dan kaku sekali seperti ini.

Hal ini benar-benar tidak bisa dibuka sama sekali karena pesan dari otak yang tidak tersampaikan dengan baik kepada otot-otot, tangan maupun kaki.

Sulit berbicara

Pasien stroke biasanya bagian koordinasi berbicaranya terganggu ataupun sulit untuk menyusun kata-kata yang baik.

Terkadang pasien ingin mengucapkan kata-kata tapi sulit untuk mengeluarkan kata-kata tersebut, ini disebut Dysarthria. Hal ini terjadi ketika stroke mengenai koordinasi otot pada wajah, leher, ataupun tenggorokan. Ketika ingin berbicara namun tidak bisa disampaikan dengan baik akhirnya merubah bagaimana cara pasien stroke berbicara dan ini sangat wajar terjadi.

Baca Juga: Kabar Gembira! Menaker Bocorkan Jumlah Pekerja Calon Penerima BSU 2022 Tahap 2: Cair Minggu Depan

Keseimbangan tubuh

Biasanya pasien stroke sudah bisa berdiri namun dia masih sulit untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Ketika berjalan rentan terjatuh atau ketika berjalan tiba-tiba lemah di salah satu sisi tubuh.

Sering sekali dokter menyarankan ketika sudah terkena stroke apalagi yang bagian keseimbangan tubuhnya mengalami gangguan itu tidak disarankan untuk kemana-mana sendirian, naik motor sendiri, jalan sendiri, itu tidak disarankan karena ditakutkan tiba-tiba keseimbangannya terganggu dan bisa terjatuh di tengah jalan.

Kencing

Misalnya pasien batuk-batuk tiba-tiba kencing atau saat malam hari tiba-tiba mengompol begitu saja.

Hal ini terjadi akibat otak yang tidak mampu untuk mengontrol gerakan pada area otot-otot kandung kemih.

Baca Juga: Coba Minum Resep Herbal Ini Menjelang Tidur, Tubuh Bersih dari Racun dan Juga Penyakit Kata dr. Zaidul Akbar

Kesulitan menelan

Kesulitan menelan ini bisa dialami 40-50 persen pasien, biasa disebut disfagia.

Ini bisa menjadi berbahaya jika tidak disadari karena tubuh kita belum mampu membedakan kira-kira makanan ini masuk ke arah lambung atau ke area paru-paru.

Hal yang berbahaya ketika makanan ataupun minuman itu masuknya ke area paru-paru dan tidak disadari sama sekali. Ini bisa meningkatkan resiko infeksi pada paru-paru.

Gejalanya, pasien sulit untuk menelan, rasanya tenggorokannya kering, atau sering batuk-batuk saat makan. Ketika makanan masuk ke arah paru-paru, batuk-batuk ini adalah usaha tubuh untuk mengeluarkan makan ataupun minuman yang masuk ke area paru-paru.

Terkadang bisa juga seperti Ibuku sekarang itu makan makanan padat itu bisa, jadi sama sekali tidak batuk-batuk. tapi ketika minum air itu langsung batuk-batuk keras sekali.

Kenapa? karena ketika kita makan makanan padat, itu memberikan waktu lebih lama pada otak untuk menyampaikan kepada kerongkongan kita dan lambung kita bahwa akan ada makanan yang masuk, akhirnya bisa dimasukkan pelan-pelan ke area lambung.

Namun saat minum air itu lebih cepat masuknya, jadi otak belum sempat untuk memberikan informasi ke area saluran cerna kita, tiba-tiba langsung masuk saja, ini bisa saja cairan tersebut masuk ke area paru-paru dan akhirnya reflek batuk-batuk terus.

Solusinya yang pertama bisa dirubah tekstur makanannya, kalau makan padat masih batuk-batuk maka bisa dilembutkan, meminum cairan maka tekstur cairannya dirubah menjadi lebih kental.

Solusi lainnya adalah pasang selang NGT untuk mencegah makanan masuk ke area paru-paru, namun biasanya pasien sadar jarang mau diberi selang makan.

Batuk-batuk juga bisa disebabkan karena posisi sering berbaring, karena ketika kita sering berbaring tidak sengaja masuk ke area pernafasan.

Solusinya jangan terlalu sering berbaring atau saat tidur posisi kepala lebih tinggi untuk mencegah masuknya cairan yang tidak disadari ke area paru-paru.

Baca Juga: Ungkap Sosok Bjorka, Polisi Amankan Seorang Pemuda Penjual Es di Madiun

Sering mengantuk dan kelelahan

Ini biasa terjadi 1-2 minggu awal saat pasca stroke karena kerusakan otak.

Otak perlu waktu dan tenaga lebih banyak untuk memulihkan jaringan-jaringan yang rusak.

Mengantuk dan kelelahan ini jangan terus menerus dibiarkan karena ini bisa menghambat kesembuhan pasien dan bisa menjadi pertanda depresi pada pasien.

Sebaiknya saat baru bangun pagi itu pasien dibawa keluar, diberikan sinar matahari pagi untuk meningkatkan hormon kesadarannya sehingga lebih terjaga dan lebih aktif saat pagi atau diberikan aktivitas-aktivitas latihan, diberikan hiburan, ditemani untuk mengurangi jam tidur dan rasa lelahnya, dan selain itu mengantuk dan lelah ini juga bisa disebabkan karena obat-obatan.

Terkadang orang-orang yang mudah stres dan emosi sama dokter diberi obat-obat penenang untuk mengistirahatkan otaknya, jadi agar dia tidak terlalu banyak berfikir.

Hal ini dikarena semakin stres akan semakin meningkatkan tekanan darah tinggi yang meningkatkan resiko munculnya stroke kedua.

Perubahan sensasi pada area tubuh

Ketika merusak bagian persepsi pada otak, itu biasanya penderita bisa sangat sangat sensitif terhadap warna, cahaya, sentuhan, gerakan, suara ataupun getaran, panas, suhu itu wajar terjadi.

 

Baca Juga: Bule Kencing Sembarangan di Gunung Bromo Minta Maaf Usai Viral dan Mendapat Kecaman Publik

Kondisi penglihatan

Stroke bisa menimbulkan berbagai masalah pada penglihatan. Seperti penglihatan ganda, penglihatan redup, silau, halo atau terkadang hilang salah satu penglihatan atau hemianupia.

Contohnya, mata sebelah kiri bisa melihat tapi sebelah kanan tidak bisa melihat.

Kemampuan berpikir

Terkadang memori jangka panjang, jangka pendek, konsentrasi, persepsi, atau pemikirannya tiba-tiba bisa terganggu.

Memori jangka pendek lupa makan padahal sudah makan. Memori jangka panjang misalnya lupa tanggal ulang tahun, atau kemampuan untuk melakukan aktivitas sederhana, misalnya disuruh berhitung.

Coba melakukan perhitungan satu tambah satu lalu tiba-tiba tidak bisa berhitung atau misalnya disuruh membaca jarum jam tapi tidak bisa membaca jarum jam, ini berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.

Baca Juga: Lakukan Cara Ini Selama Satu Minggu Saja, Berat Badan Dijamin Turun dengan Cepat, Kata dr. Zaidul Akbar

Emosi

Pasien stroke bisa sangat besar kemungkinannya untuk mengalami depresi, rasa sedih, amarah, emosi, merasa putus asa, menangis terus, kadang sulit untuk dipahami perasaannya, meracau, mengomel itu sangat wajar terjadi jika stroke mengganggu pada area emosional penderita.

Perlu dipahami dan dimaklumi jangan malah dimarahi pasien stroke ini.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler