Hikmah Menghindar dari Riba yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Nomor 1 Sangat Diutamakan

31 Maret 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi jual beli dan pinjam meminjam /Pixabay

PRFMNEWS - Riba merupakan penetapan bunga atau melebihkan suatu jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase yang sudah ditetapkan.

Riba sudah ada pada zaman Fir'aun di Mesir peradaban Sumeria, hingga peradaban Ibrani Yahudi.

Islam melarang atau mengharamkan praktek riba karena sistem pinjam meminjam pada sistem ini hanya menguntungkan kaum pemilik modal karena banyak mendapatkan keuntungan yang lebih dari yang dipinjamkan.

Baca Juga: Marcus Fernaldi Gideon Lakukan Operasi di Luar Negeri, The Minions Absen di 2 Turnamen

Bahkan dijelaskan pelarangan melakukan riba pada suroh Al Baqarah ayat 275.

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ

Artinya: Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Rasullulah menyebutkan bahwa orang yang melakukan praktek riba, maka seperti saja dia melakuan zina sebanyak 36 kali.

Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali." (HR Ibnu Abi Dunya).

Baca Juga: Polisi Akan Jemput Paksa Fakarich Jika Dia Tak Kunjung Berikan Konfirmasi

Walaupun terkadang sulit terhindari dari riba karena takut dosa, ada juga hikmah yang bisa diambil jika kita menghindari riba.

Dilansir PRFMNEWS dari kanal Instagram @shariapedia, berikut adalah 5 hikmah menghindari riba.

1. Mendapat keberkahan dari Allah

Salah satu untuk mendapatkan keberkahan dari Allah adalah dengan mengindari riba.

Hal tersebut disebutkan dalam suroh Ali Imran ayat 130.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

2. Menghindari harta dari penggunaan batil atau tidak jelas

Dengan kita menghindari riba berarti kita menghindari penggunaan harta yang batil atau tidak jelas.

Bahkan hal ini disebutkan dalam Al Qur'an suroh An Nisa ayat 29.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.

Baca Juga: Ada Larangan Siswi Sekolah Bikin Bank Dunia Hentikan Hal ini di Afghanistan

3. Mendukung orang untuk menggunakan harta dengan baik

Saat kita tidak melakukan riba, maka kita telah mengajak orang lain untuk menggunakan hartanya kepada kebaikan.

Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, maka kebaikan tersebut juga dilakukan untuk diri sendiri juga.

Hal tersebut disebutkan dalam suroh Al Isro ayat 7.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

4. Silaturahim akan terjaga

Ketika melakukan pinjaman tanpa adanya riba, bisa membuat hubungan sang peminjam dan yang meminjam menjadi lebih baik.

Tanpa adanya riba maka orang yang dipinjamkan akan merasa sangat terbantu dan membuat hubungan menjadi lebih erat.

Diwajibkan bagi kita untuk senantiasa menolong orang-orang yang meminta bantuan kepada kita dan menjauhkannya dari larangan Allah.

Hal tersebut disebukan pada suroh An Nahl ayat 90

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Baca Juga: Peringati Hari Film Nasional 30 Maret 2022, Jokowi: Kebangkitan Film Nasional Indonesia Terbuka Lebar

5. Hati menjadi lebih tenang

Saat kita melakukan praktek riba pasti ada perasaan was-was yang tidak bisa dibendung, yang membuat berpikir dua kali saat ingin melakukan praktek riba.

Maka dari itu, lebih baik hindari riba agar hati merasa lebih tenang dan tentram.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler