Jangan Takut Menonton Film Horor, Sensasi Berteriaknya Ternyata Ampuh Atasi Masalah Ini

20 Oktober 2021, 19:32 WIB
Salah satu film horor Morbius yang akan tayang segera di layar kaca Indonesia. /Instagram.com/@morebiusmovie

PRFMNEWS - Anda pecinta film horor dan menegangkan? Anda patut berbahagia.

Dilansir dari situs Healthline, menonton film horor ternyata bisa membantu menghilangkan stres dan kecemasan mental.

Dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter "Fear in the Dark" (1991), sutradara terkenal Wes Craven ("A Nightmare on Elm Street", "Scream") menyatakan, film horor tidak menciptakan ketakutan, justru melepaskannya.

Menurut Craven, keterlibatan dengan hal-hal yang membuat takut dapat menjadi bentuk katarsis (pelepasan diri dari kecemasan).

Baca Juga: [TERBARU] Hasil Rekapitulasi Sementara Pilkades Serentak Kabupaten Bandung

Berikut alasan menonton film horor bisa melepaskan kecemasan dan membuat sehat mental.

Membangun kegembiraan lewat jeritan demi jeritan

Kritikus dan akademisi memperhatikan fakta orang yang menonton film bertindak sebagai reseptor aktif terhadap tayangan yang disajikan.

Menurut Kurt Oaklee, pendiri Oaklee Psychotherapy di San Francisco, California, pengalaman penonton dengan film horor mirip dengan praktik ‘terapi membuka diri’, di mana pasien dihadapkan pada stresor (ketegangan film horor) yang terkendali untuk mengurangi ketegangan dalam diri mereka

“Horor sebenarnya bisa mengajari kita cara menangani stres di dunia nyata dengan lebih baik lewat ketegangan selama menonton yang membuat kita berteriak, hal ini dapat membantu mengelola stres dan ketakutan sehari-hari,” ujar Oaklee.

Harus diakui, konsep menonton film horor menjadi salah satu bentuk rilis kecemasan mental dari penonton atau sarana katarsis.

Baca Juga: Pemerintah Optimalkan P3DN untuk Belanja Modal APBN Rp607 Triliun, Kejar Target Substitusi Impor

Terapi berteriak melibatkan penggunaan semua energi Anda untuk mendapatkan saluran emosional.

Dengan berteriak Anda membiarkan semua perasaan dan beban berat yang menumpuk dalam tubuh keluar, memberikan sensasi pengenduran otot yang tegang, sehingga otak pun akan merasa lebih rileks.


Dapat membantu menghadapi ketakutan

Pembuat film Jonathan Barkan mulai mengeksplorasi keterlibatan genre horor dengan kesehatan mental dalam film dokumenter berjudul "Kesehatan Mental dan Horor".

Barkan menyebut manfaat menonton film horor dapat merilis stres dan kecemasan mental saat melihat perjuangan saudara perempuannya melawan kanker.

"Saya telah belajar banyak saat melihat orang yang memanfaatkan film horor dalam banyak cara yang berbeda, unik, dan indah untuk membantu kesehatan mental, termasuk pada saudara saya," kata Barkan.

Perasaan takut justru bisa sangat menenangkan

Menurut Business Insider, pada Mei 2020, di masa puncak pandemi Covid-19, penjualan film horor di aplikasi film digital Movies Anywhere naik 194 persen dari Mei 2019.

Pada saat dunia menghadirkan ketakutan akan pandemi, penonton masih mencari hal lain (film horor) untuk menenangkan diri.

Baca Juga: Viral di TikTok, Bank Indonesia Keluarkan Uang Koin Rp100 Ribu, Benarkah?

"Bukan hal yang aneh jika orang tertarik pada film aksi atau horor di saat stres tinggi."

“Film horor memaksa Anda untuk fokus menonton. Seolah Anda tidak lagi memikirkan kecemasan yang terjadi di luar sana. Tidak ada yang terpenting selain hantu atau monster menakutkan di layar, meski Anda takut namun hal itu bisa menenangkan pikiran sejenak,” ujar Oaklee.

Faktanya, Oaklee menunjuk sebuah studi 2020 yang diterbitkan dalam jurnal NeuroImage, yang menemukan pengalaman menonton film menakutkan dapat munculkan ketegangan yang terus-menerus.

Namun kondisi itu justru dapat membantu menghilangkan stres dari kehidupan sehari-hari, membuat mereka merasa lebih berdaya dan tangguh usai menontonnya.

Secara ilmiah, saat Anda berteriak hormon adrenalin akan meningkat sehingga jantung akan bekerja memompa darah lebih optimal. Pembuluh darah yang menuju dan keluar jantung akan terbuka lebih lebar agar darah mengalir dengan lebih lancar.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Healthline

Terkini

Terpopuler