Bawa Misi Khusus, Penyintas Stroke ini Jalan Kaki Rute Jogja-Bandung

- 7 Agustus 2023, 11:00 WIB
Komaruddin Rachmat, penyintas penyakit stroke long march dari Yogyakarta ke Bandung
Komaruddin Rachmat, penyintas penyakit stroke long march dari Yogyakarta ke Bandung /ANTARA

PRFMNEWS – Penyintas stroke Komaruddin Rachmat (69) mulai berjalan kaki dari Yogyakarta menuju Bandung pada Sabtu, 5 Agustus 2023 pagi.

Penyintas stroke asal Kota Bekasi yang akrab disapa Komar ini jalan kaki dari titik nol kilometer (0 km) di depan Kantor Pos Yogyakarta mulai pukul 08.00 WIB.

Menurut jadwal, aksi jalan kaki jarak jauh yang dilakukan Komar itu akan berlangsung selama dua puluh hari mulai tanggal 5 sampai 26 Agustus 2023.

Baca Juga: Beroperasi Lebih Cepat, Tol Bocimi Seksi 2 Sudah Bisa Dilintasi Gratis Mulai Hari ini

Rute yang akan dilintasi Komar saat berjalan kaki yaitu jalur selatan Pulau Jawa melewati kota/kabupaten antara lain Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut hingga finish di Bandung.

Alasan Komar melakukan aksi longmarch atau jalan kaki jauh dengan rute sekira 403 kilometer dari Yogyakarta ke Bandung karena membawa misi khusus.

Adapun misi yang ingin diselesaikan Komar melalui aksi jalan kakinya tersebut yakni dia ingin meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan, khususnya soal penyakit stroke.

Baca Juga: Perumda Tirtawening Kota Bandung Lakukan Perbaikan Pompa, Berikut Wilayah yang Terdampak Gangguan Suplai Air

Komar ingin menunjukkan bahwa penyintas stroke bisa sembuh seperti sedia kala. Selama perjalanan, dia dikawal 1 unit ambulans dan pengendara motor dari jaringan komunitas Cahaya Foundation.

Aksi longmarch Jogja-Bandung yang dilakukan Komar didukung oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Yogyakarta dan Cahaya Foundation.

Komar sebelumnya bercerita terkait perjuangannya menjalani terapi bermula ketika dia terserang stroke hemoragik (pembuluh darah pecah) pada 2012, saat itu dia berusia 58 tahun.

Baca Juga: IPB Buka Pendaftaran Mahasiswa Kedokteran Terapkan Model Pembelajaran SPICES, Ini Syarat dan Jadwalnya

Setelah terserang stroke, kaki dan tangan bagian kiri Komar mati rasa. Bahkan, mulut dan bahunya miring ekstrem.

Setelah disiplin berkonsultasi dengan dokter, dia dinyatakan pulih dari stroke dan bisa menjalani kehidupan seperti dulu.

Sebagai penyintas stroke, dia merasa prihatin karena banyak orang yang terkena penyakit itu pada usia relatif muda.

Tekad Komar berjalan kaki juga terinspirasi dari perjalanan tentara Divisi Siliwangi dari Yogyakarta ke Bandung akibat keruntuhan Perjanjian Renville. Semangat juang itu dia bawa ke dalam upaya longmarch kali ini.

Baca Juga: Keren! Hadirkan 15.110 Peserta, Indonesia Cetak Guinness World Record dalam Pertunjukkan Angklung di GBK

Komar ingin menunjukkan bahwa seorang penderita stroke berpeluang besar untuk kembali pulih jika dilandasi semangat dan tekad juang untuk sembuh.

Sementara itu, Ketua Umum Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono Sp.S, MARS, MH menyatakan, aksi Komar untuk lepas dari belenggu stroke melalui kampanye "Gerakan Perang Semesta Melawan Stroke" dengan berjalan kaki ini bisa menjadi pemantik semangat bagi penyintas stroke lain untuk pulih.

"Ini sesuatu yang luar biasa. Aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung ini sebenarnya keinginan Komar untuk bercerita kepada masyarakat bahwa penyintas stroke harus punya tekad yang kuat untuk pulih kembali," ujar Tugas, dikutip prfmnews.id.

Aksi jalan kaki penyintas stroke ini menurutnya juga dinilai bisa menginspirasi pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memberikan penanganan stroke yang lebih baik pada masa mendatang.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah