“Mobil busnya golang-gelong, golang-gelong gitu pas di jalan turunan dan ngebut. Ngeri pokoknya,” tuturnya.
Ketiga, beberapa saat sebelum kecelakaan di lokasi kejadian, Rokiyah sempat mendengar sopir bus memberitahu bahwa rem blong. Hingga terjadilah peristiwa mengerikan yang masih menyisakan trauma mendalam baginya.
“Saya sempet dengar katanya rem blong. Tak lama saya kejeduk jok depan. Lalu ada semburan tembok kecil-kecil dan lainnya menimpa muka saya,” paparnya.
“Ngeri pokoknya. Kenceng busnya. Orang di dalem bus pada menjerit. Ngeri lah pokoknya,” imbuhnya.
Rokiyah menjalani perawatan di RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya sejak Sabtu malam karena mengalami luka ringan akibat terbentuk jok depan, serta kena material bangunan rumah yang ditabrak bus.
Keempat, merupakan pengakuan sopir bus Ipayudin, sebelum berangkat dari wisata Situ Lengkong Panjalu, rem bus berpelat nomor polisi DK 7307 WA yang akan dikemudikannya itu berfungsi normal.
“Saat itu, bus dalam kondisi baik. Rem kaki masih berfungsi. Sempat saya panaskan (mesin) supaya normal,” akunya.
Kelima, selama perjalanan, Ipayudin juga merasa mengemudikan bus dengan normal, hingga tibalah di lokasi kejadian. Mendadak rem tak berfungsi dan ia sempat memberitahu pada para penumpang. Di situlah kepanikan mulai terjadi.