PRFMNEWS - Polres Garut telah menyiapkan skenario satu arah (one way) di ruas jalan Limbangan yang merupakan salah satu titik penting di jalur mudik
Kanit Gakkum Satlantas Polres Garut, Iptu Prio Sambodo menjelaskan, potensi perlambatan diprediksi mulai terjadi di kawasan Nagreg menuju Limbangan, terutama di daerah Sasak Beusi.
Meski begitu, kata Prio, cara bertindak (CB) yang akan dilakukan di kawasan tersebut berkaitan erat dengan arus lalulintas.
"Kalau untuk nanti pada arus mudik, kita akan pantau arus yang bergerak dari arah barat maupun timur. Yang mana sudah terdapat nanti perlambatan dari mulai tahu Sumedang dari yang mengarah Tasikmalaya, kita akan lakukan CB sepenggal yaitu one way dari mulai Sasak Beusi," jelas Prio di temui di kawasan Limbangan Kabupaten Garut, Senin 4 April 2022 lalu.
Perihal kawasan Limbangan sendiri, lanjut Prio, persoalan yang ditemukan masih seperti dahulu, aktivitas tiga pasar yaitu Limbangan, pasar Bandrek, dan Pasar Lewo.
"Nah untuk tiga pasar itu ya tadi, sangat menghambat pada kegiatan pasar dari pagi sampai menjelang sore," ujar Prio.
Dengan situasi seperti itu, Prio berharap masyarakat di sekitar tiga pasar tadi, bisa membantu memperlancar arus lalulintas saat mudik balik nanti. Jika polisi melakukan tindakan kanalisasi, kata Prio, masyarakat diminta memahami situasi dan tindakan tersebut.
"Harapan kita ya nanti pada saat dilaksanakannya kanalisasi di tiga titik itu, masyarakat sekitar nya juga bisa membantu, bisa paham dan kita pun dalam pelaksanaan CB pengamanan jalur ketupat lodaya 2022 bisa berjalan dengan lancar," tandas Prio.
Perihal pengamanan selama mudik balik, Prio mengatakan, para pemudik sebaiknya ikuti imbauan pemerintah, terutama berkaitan dengan valsinasi Covid-19.
Baca Juga: Ini Tarif Tol Trans Jawa Terbaru untuk Mudik Lebaran 2022
Selain itu, jalur selatan Jabar yang memiliki geometrik jalan berkelok dan bergelombang, Prio mengingatkan pemudik untuk memastikan kelaikan kendaraan dan kesehatan fisik mereka.
"Kami mengimbau untuk para pemudik yang akan menggunakan jalur selatan, agar betul-betul memeriksa kondisi kendaraannya, kondisi pengemudinya. Karena letak geografis jalur selatan adalah pegunungan dan berkelok-kelok banyak tikungan tajam dan tanjakan. Di situ perlu kendaraan yg fit dan kosentrasi dari pemudik. Kehati-hatian dan kendaraan yg sehat dan siap untuk mudik harus dicek kembali," tandas Prio.***