Pendapatan UMKM di Jabar Turun Drastis, Tak Sedikit yang Bangkrut

- 21 Februari 2021, 08:41 WIB
kerajinan UMKM di Jawa Barat/
kerajinan UMKM di Jawa Barat/ /Tia Dwitiani Komalasari/Pikiran-Rakyat.com

PRFMNEWS - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat (Jabar) Kusmana Hartadji menyampaikan berdasarkan data yang diperolehnya, daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 cenderung menurun.

Imbasnya, penjualan barang dagangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jabar anjlok. Bahkan tak sedikit yang bangkrut dan gulung tikar.

Menurut Kusmana, pendapatan pelaku UMKM pun tercatata menurun drastis hingga 80 persen saat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Sempat Molor, Parkir Berlangganan di Kabupaten Sumedang Berlaku Mulai Maret 2021

Baca Juga: Tangani Banjir Jakarta, Anies Baswedan: Terima Kasih pada Relawan dan Seluruh Jajaran Pemprov DKI Jakarta

"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," kata Kusmana dalam siaran pers Sabtu 20 Februari 2021.

Diketahui di Jawa Barat sendiri pelaku UMKM-nya mencapai 4,6 juta unit usaha. 98 persen dari jumlah tersebut masuk dalam kategori usaha mikro dan kecil.

Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 membuat harga bahan baku naik dan langka. Pelaku UMKM pun sulit mengakses permodalan. Hal itu menghambat rantai produksi dan distribusi barang. 

Kusmana menuturkan, pihaknya telah menyusun strategi untuk menyelamatkan dan memulihkan UMKM. Tahap pertama adalah mempermudah UMKM mendapatkan bahan baku.

"Kemudian membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), fasilitasi pembiayaan dan pemasaran, sampai program padat karya," ucapnya. 

Baca Juga: UPDATE Banjir Jakarta Pagi Hari Ini, Sejumlah Ruas Masih Terpantau Ada Genangan

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris Hari Ini: Liverpool Keok dari Everton, Chelsea Imbang

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Ipong Witono menyatakan, peningkatan daya beli masyarakat amat krusial untuk membangkitkan UMKM di tengah pandemi Covid-19. 

Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah berupaya meningkatkan daya beli dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos), baik kepada masyarakat umum, pekerja, maupun pelaku usaha mikro. 

"Selain dengan bansos, peningkatan daya beli masyarakat akan dilakukan dengan penyediaan lapangan kerja," tuturnya.

Baca Juga: Eko Maung Khawatir Kerumunan Suporter Saat Nobar Turnamen Pramusim

Menurut Ipong, Pemda Provinsi Jabar sudah meluncurkan marketplace bernama borongdong.id untuk meningkatkan penjualan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Jabar.

"Sasaran borondong.id itu ASN (Aparatur Sipil Negara) di Jabar. Kenapa ASN? Karena penghasilan mereka saat pandemi COVID-19 tetap stabil," katanya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah