Network
PRFMNEWS - Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat mengenalkan Gerakan Silih Tulungan sebagai pendorong pemulihan ekonomi di Jabar.
Gerakan Silih Tulungan memanfaatkan keterlibatan masyarakat sebagai motor penggerak agar ekonomi Jabar bergerak cepat. Silih Tulungan sebenarnya sudah sejak lama membudaya, yaitu nilai saling tolong menolong.
"Silih Tulungan sebenarnya sudah menjadi budaya di Jabar. Tapi, kami coba menaburkan kembali nilai-nilai tolong-menolong. Karena di tengah ketidakpastian, Silih Tulungan ini yang menjadi perekat masyarakat untuk sama-sama pulih dan bangkit usai terpukul pandemi," ujar Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar, Eric Wiradipoetra dalam rilisnya, Minggu 20 Desember 2020.
Baca Juga: Menkeu Tegaskan APBN 2021 Prioritaskan Pemulihan Ekonomi dan Pengedalian Covid-19 di Indonesia
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Ekonomi Digital Jabar Tumbuh 40 Persen
Pihaknya juga menyosialisasikan gerakan ini kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat. Pasalnya, mereka memegang peran agar bisa memencarkan Silih Tulungan sebagai gerakan di tengah masyarakat.
"Tokoh agama dan tokoh masyarakat ini punya peran penting dalam menghidupkan kembali gerakan Silih Tulungan. Mereka bisa menyosialisasikan dan membangun kesadaran masyarakat bahwa Silih Tulungan harus dilakukan di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19," ucapnya.
Langkah pertama yang dilakukan untuk menggerakkan Silih Tulungan adalah membangun kesadaran masyarakat. Bahwa untuk menyelamatkan, memulihkan, dan menormalkan perekonomian, perlu ada kohesi sosial setiap individu masyarakat untuk terlibat.
Baca Juga: Lebih dari 50 Persen Kasus Covid-19 di Kota Bandung Adalah Usia Produktif
Baca Juga: Biaya Rapid Tes Antigen Ditanggung Masyarakat, Jika Ada Tarif Yang Lewati Aturan Segera Laporkan!
