BPS Buka Data Kondisi Lansia di Jabar, Status Pendidikan hingga Jaminan Kesehatan 'Mengkhawatirkan'

9 November 2020, 18:59 WIB
LANSIA.*/DOK. PR /

PRFMNEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan data terkait kondisi penduduk lanjut usia (lansia) di wilayah Jawa Barat (Jabar).

Dari data ini, diketahui bahwa kondisi lansia di Jawa Barat terbilang menghawatikan dan butuh penanganan segera dari semua pihak.

Kepala BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani menuturkan, proporsi penduduk lansia, atau yang berumur 60 tahun ke atas pada tahun 2020 sudah mencapai lebih dari 10 persen.

Pada tahun 2020 ini, sekira 10,05 persen penduduk Jawa Barat merupakan penduduk berusia di atas 60 tahun. Dengan angka tersebut, BPS memperkirakan penduduk lansia di Jawa Barat akan mencapai 11,12 persen.

Baca Juga: Jumlah Lansia Terlantar di Jawa Barat Mencapai 569 Ribu Jiwa

Menurut Dyah, kalangan lansia di Jawa Barat, khususnya lansia perempuan, berada pada situasi menghawatirkan.

"Dengan demikian proporsi lansia, 6 dari 10 lansia di Jawa Barat masuk pada kelompok lansia muda, yakni lansia berumur 60 sampai 69 tahun," paparnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 9 November 2020.

Dari kategori status pendidikan, lanjut Dyah, rata-rata lama bersekolah para lansia di Jawa Barat hanya mencapai 5,38 tahun. Artinya mayoritas lansia di Jawa Barat hanya bersekolah hingga kelas 3 hingga 4 SD. Dari data ini dapat diketahui, status pendidikan lansia perempuan di Jawa Barat lebih rendah dibandingkan laki-laki, yang sama-sama tidak sampai lulus SD.

Baca Juga: Waduh! Genangan di Jalan Rancamalang Margaasih Bandung Dipenuhi Sampah

"Lansia perempuan di Jawa Barat rata-rata sekolah hanya sampai di bawah SD (tidak lulus SD) . Mayoritas lansia perempuan di Jawa Barat, pendidikannya di bawah SMP, mencapai angka 90 persen. Sedangkan lansia laki-laki di Jawa Barat, yakni 83 persen," imbuh Dyah.

Sementara lansia laki tamatan SMP maupun SMA di Jawa Barat, hanya mencapai 17 persen. Sementara lansia perempuan tamatan SMP maupun SMA di Jawa Barat, hanya mencapai 8 persen.

 

Lebih rinci, lansia yang tinggal di pedesaan di wilayah Jawa Barat, sebanyak 97 persen merupakan tamatan SD. Sementara lansia yang tinggal di wilayah perkotaan, tamatan SD hanya 44 persen.

Adapun dalam kategori perlindungan sosial, masih banyak lansia di Jawa Barat termasuk tidak ‘aman’ terkait jaminan kesehatan.

Baca Juga: Update Penularan Corona Indonesia per Hari Ini 9 November, Konfirmasi Positif Bertambah 2.853 Kasus

Dikatakan Dyah, lansia di Jawa Barat yang hidup di wilayah pedesaan paling tinggi yang belum memiliki jaminan kesehatan.

Sebanyak 43 persen lansia yang hidup di pedesaan, belum memiliki jaminan kesehatan. Sementara 27 persen lansia yang hidup di perkotaan, belum memiliki jaminan kesehatan.

"Para lansia yang memiliki jaminan kesehatan, 61 pesen berupa BPJS dan 11 persen berupa asuransi kesehatan lainnya,” imbuh Dyah.

Secara spesifik, lansia perempuan di Jawa Barat lebih banyak menderita keluhan kesehatan.
Di dalam pendataan BPS, sekira 56 persen lansia perempuan di Jawa Barat mengalami keluhan kesehatan dibandingkan dengan lansia laki-laki yang hanya 51 persen.

Baca Juga: Kepastian UMK Kota Bandung Naik Atau Tidak Dibahas Pekan Ini

Sebanyak 59 persen lansia perempuan yang tinggal di pedesaan mengaku mengalami gangguan kesehatan. Sementara di perkotaan, sebanyak 51 persen lansia perempuan mengaku mengalami gangguan kesehatan,

"Kesehatan lansia laki-laki di Jawa Barat sedikit lebih ketimbang perempuan,” kata Dyah.

Sementara turut diketahu, ada sekitar 4 persen lansia di Jawa Barat yang tidak mampu berobat jalan.

Baca Juga: Setelah Hujan Deras, Jalan Kopo Citarip Bandung Tergenang

Dari angka kesakitan, rata-rata dari 100 orang lansia di Jawa Barat, 28 orang di antaranya punya keluhan kesehatan.

"Lansia di pedesaan yang mampu berobat jalan hanya 50 persen. Sementara lansia di perkotaan yang mampu berobat jalan mencapai 60 persen,” pungkas Dyah.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler