PRFMNEWS – Jawa Barat (Jabar) punya ruas jalan tol yang baru berusia sekira 1 tahun. Jalan tol ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada masa kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar Periode 2018-2023.
Ridwan Kamil saat peresmian mengklaim berkendara dari Bandung ke Cirebon melintasi jalan tol ini hanya butuh waktu tempuh sekira 75 menit. Padahal menurut dia, sebelumnya lama perjalanan rute tersebut menggunakan jalur arteri bisa mencapai kurang lebih 6 jam.
“Tol ini membuat waktu tempuh Bandung-Cirebon 75 menit, zaman dulu bisa 6 jam,” ujar Ridwan Kamil, Selasa 11 Juli 2023.
Jalan tol ini menghubungkan Bandung, Sumedang, Cirebon, hingga Majalengka yang juga sebagai akses tercepat ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ridwan Kamil menyebut waktu tempuh Bandung-Sumedang lewat tol ini hanya sekira 30 menit, sedangkan Bandung-Bandara Kertajati 40-60 menit.
Ya, inilah Tol Cisumdawu singkatan dari Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Panjang total jalan tol ini yakni 61,6 kilometer (km) yang juga terkoneksi dengan ruas Jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta- Padalarang) dan Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan).
Pembangunan Tol Cisumdawu menelan anggaran Rp18,3 triliun. Setengah dari total biaya tersebut, sekira Rp9,08 triliun berasal dari APBN. Sisanya, bersumber dari skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Presiden Jokowi meresmikan Tol Cisumdawu pada Selasa, 11 Juli 2023. Peresmian dilakukan tepatnya di KM 169, Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, dekat twin tunnel atau terowongan kembar sepanjang 472 meter yang menjadi ikon jalan tol ini.
“Alhamdulillah pada hari ini Jalan Tol Cisumdawu, jalan tol Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan, sudah selesai dan segera siap untuk dioperasikan. Jalan tol ini menghubungkan Kota Bandung melalui Tol Cipularang ke Tol Cipali,” ucap Presiden saat pidato peresmian Tol Cisumdawu.
Baca Juga: Lokasi Rest Area di Tol Cisumdawu, Sudah Bisa Digunakan di Mudik Lebaran 2024 Meski Masih Dibangun
Kepala Negara berharap, kehadiran jalan tol ini akan mempermudah dan memperlancar konektivitas menuju BIJB Kertajati.
Presiden menjelaskan, pembangunan Tol Cisumdawu dimulai sejak tahun 2011 yang awalnya dikerjakan hampir bersamaan dengan Bandara Kertajati. Namun karena ada sejumlah masalah pembebasan lahan, pembangunan Bandara Kertajati rampung lebih dahulu sekira tahun 2018, dibanding Tol Cisumdawu.
“Karena urusan pembebasan lahan, airport Kertajatinya selesai, tolnya belum selesai sehingga ini mengganggu operasional dari airport Kertajati,” ungkap Jokowi.
Pengerjaan proyek Tol Cisumdawu terbagi ke dalam enam seksi. Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah, sementara seksi 3 hingga 6 dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan (11,4 km), Seksi 2 Pamulihan-Sumedang (17 km), Seksi 3 Sumedang-Cimalaka (4 km), Seksi 4 Cimalaka-Legok (8,2 km), Seksi 5A dan 5B Legok-Ujungjaya (14,9 km), Seksi 6A dan 6B Ujung Jaya-Dawuan (6,1 km).
Jalan Tol Cisumdawu memiliki 5 buah Simpang Susun (SS) yakni SS Pamulihan, SS Sumedang, SS Cimalaka, SS Legok, SS Ujungjaya, dan 2 Junction yakni Junction Cileunyi dan Junction Dawuan, serta menjadi salah satu jalan tol terindah di Indonesia dengan dikelilingi pemandangan Gunung Tampomas, Manglayang, dan Patuha.***