Berkunjung ke Jatinangor, Wabup Sumedang Pastikan Bantu Pelaku UMKM

1 September 2020, 14:34 WIB
Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan saat mengunjungi beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Jatinangor, Selasa 1 September 2020. /Dok Pemkab Sumedang.

PRFMNEWS - Wakil Bupati (Wabup) Sumedang Erwan Setiawan mengunjungi sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Jatiroke dan Cipacing Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa 1 September 2020.

Dalam kunjungannya Erwan menegaskan pelaku UMKM harus dibantu untuk menggairahkan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.

"Kunjungan saya bersama Kabag Ekonomi dan Diskoperindag UMKM ini mudah-mudahan menjadi nambah semangat dan memotivasi para perajin dan pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Jatinangor," katanya dalam keterangan resmi Pemkab Sumedang.

Baca Juga: 8 Bioskop Ajukan Permohonan Relaksasi Agar Buka Lagi, Pemkot Bandung Tak Langsung Beri Izin

Erwan turut mengapresiasi produk UMKM asal Sumedang yang ternyata tenar di pasaran bahkan ke luar negeri. Sebagai contoh, sentra kerajinan tangan dan senapan angin Cipacing yang menembus pasar di Bali dan mancanegara.

"Setelah saya mengunjungi perajin kue molen di Jatiroke, ternyata di Cipacing juga tak kalah menarik. Ada kerajinan tangan dan oleh oleh yang ternyata pangsa pasarnya Bali. Ini patut dipertahankan dan harus didukung agar usahanya tak mati karena pandemi," katanya.

Menurut Erwan, pelaku UMKM harus didukung dan dicarikan solusinya terkait apa yang menyebabkan UMKM turun. Apalagi, ditengah pandemi Covid-19 ini, banyak pelaku UMKM yang gulung tikar gara gara korona dan pemberlakukan PSBB.

Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan saat mengunjungi beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Jatinangor, Selasa 1 September 2020. Dok Pemkab Sumedang.

Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini,peran serta pemerintah daerah merupakan faktor penting untukmengembalikan geliat pelaku UMKM.

Untuk itu, bantuan pemasaran, modal, dan pelatihan pelatihan bisa dilakukan  untuk meningkatkan produktivitas UMKM.

Baca Juga: Belum Berani Buka Sekolah, Disdik Garut Manfaatkan Radio dan TV Sekolah untuk Pembelajaran

"Kontribusi UMKM sendiri ke PAD Sumedang cukup besar. Sebagai contoh, jika di Sumedang banyak kuliner dan kerajinan tangan, pasti mengundang wisatawan datang ke Sumedang. Nah dari kunjungan wisatawan itu bisa menambah PAD bagi Kabupaten Sumedang. Selain itu, UMKM sendiri dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran," katanya.

Terkait bantuan UMKM dari pemerintah pusat senilai Rp2,4 juta per orang, di Kabupaten Sumedang sendiri ada belasan ribu yang mengajukan dan akan diproses paling lambat pertengahan September ini.

"Bantuan UMKM dampak Covid-19 sudah ada datanya, dan sedang diversifikasi oleh BPKP. InsyaaAlloh secepatnya cair," ujarnya.

Sementara itu Camat Jatinangor Herry Dewantara melalui Ketua Forum UMKM Kecamatan Jatinangor, Hendrik Andiyana mengatakan di Jatinangor sendiri ada ratusan pelaku UMKM yang tersebar di tiap desa. Salah satunya pusat kerajinan tangan ada di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor.

Seperti salah satunya panahan, alat musik etnik, patung, cinderamata, layang layang, koperasi senapan angin dan club menembak Pabeci. Juga ada UMKM lain seperti kebun Hidroponik dan pemasangan jasa Internet yang dikelola Bumdes.

"Di desa kami punya pelayanan desa mandiri. Didalamnya ada pojok daring untuk mendukung anak anak belajar daring di masa pandemi. Program desa mandiri Cipacing ini berbentuk Bumdes Net. Jadi, jika ada warga yang mau memasang Internet bisa menghubungi Bumdes dengan harga per bulan sangat terjangkau," kata Erwan.

Baca Juga: Masuki Kemarau, Harga Sayuran di Kabupaten Bandung Dilaporkan Alami Penurunan

Di Bumdes pun, lanjut Erwan, sudah dipasang instalasi internet yang bisa dipakai anak-anak sekolah belajar daring. Bahkan, jika ada warga yang mau menggunakan internet gratis, bisa langsung datang ke Bumdes.

"Kedepan setiap RW akan dipasang satu titik. Sekarang baru dua RW yang sudah memasang yakni RW 08 dan 09. Memasang Internet di Bumdes Cipacing sangat murah biayanya hanya Rp100 ribu per bulan, sudah unlimited," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Ibu Djati Dadang Mulyadi mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sosial Yayasan Ibu Djati, yang didukung oleh Diskominfodistik Kabupaten Sumedang, dan Rukun Wargi Sumedang (RWS).

"Kami menyuport program UMKM Sumedang ini dengan mendatangkan Wabup ke Cipacing. Tujuannya agar pemerintah tahu permasalahan yang ada di setiap pelaku UMKM dan mencari solusinya. Yayasan Ibu Djati selalu mendorong pemerintah dalam hal menciptakan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler