Jerit Peserta Program Petani Milenial yang Merasa Harus Bekerja Sendiri untuk Hadapi Banyak Masalah

2 Februari 2023, 10:00 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 26 Maret 2021. Foto: Pipin/Humas Jabar /

PRFMNEWS - Baru-baru ini viral sebuah utas di twitter mengenaik keluhan dari peserta program Petani Milenial yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

Utas tersebut dituliskan oleh Rizky Anggara dengan akun twitter @eesss_. Rizky merupakan Ketua Petani Milenial Tanaman Hias Gelombang 1.

Secara ekslusif, saat mengudara di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rizky menceritakan apa yang dia dapat dan dia rasakan selama mengikuti program petani milenial dari Pemprov Jabar.

"Saya sedikit bercerita terkait dengan apa yang saya terima dan juga yang saya alami di petani milenial tanaman hias gelombang satu ini. Jadi yang kami terima selama satu tahun, kalau bicara materil dan sebagainya kami rasa ini tidak sebanding dengan apa yang kami rasakan dengan apa yang kami perjuangkan untuk menaikan citra program petani milenial," jelasnya.

Baca Juga: Sektor Pertanian di Jawa Barat Menjanjikan Jadi Alasan Pemprov Gagas Program 1.000 Petani Milenial

Rizky menjelaskan, masalah pada gelombang pertama petani milenial ini adalah ada di pihak offtaker atau pemasok.

"Sumber masalahnya sendiri sebenarnya ada di satu pihak yaitu dari offtaker" ujarnya.

Kata Rizky, harusnya pada awal launching program ini pihaknya menerima indukan sebanyak 300 indukan.

"Kualitas indukan juga tidak sesuai spesifikasi," ujarnya.

Baca Juga: Resmikan Kick-Off Program Petani Milenial, Ridwan Kamil: Untuk Mengurangi Pengangguran

Banyak juga indukan yang berpenyakit yang malah membuat tanaman lain terserang penyakit hingga membuat waktu panen mundur.

Selain itu, offtaker juga tidak membayar hasil panen para petani milenial ini.

"Permasalahan utamanya ini di offtaker yang tidak membayar hasil panen kami," sebutnya.

Dijelaskannya, meski tanamannya sudah dipanen dan dikirim ke pemasok, namun tidak ada uang yang masuk kepada dia dan teman-temannya di program petani milenial.

"Jadi tanaman sudah masuk tapi uangnya belum, otomatis tidak bisa bayar KUR," ucapnya.

Dia juga menilai banyak permasalahan pada komunikasi antar pihak pada program ini yang membuat banyak informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Baca Juga: Jika Persib Jadi Pakai Stadion Siliwangi Saat Hadapi PSS Sleman, Kemungkinan Tanpa Penonton

"Pada saat perjalanan program budidaya kami tidak tenang karena banyak informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Dia juga merasakan adanya saling lempar tanggungjawab saat ada masalah pada program petani milenial ini.

"Jadi saling lempar tanggungjawab saat ada masalah ini benar-benar kami rasakan," lanjutnya.

KUR pada program Petani Milenial ini diajukan atas nama masing-masing peserta.

"Karena KUR ini atas nama kami, atas nama peserta, jadi pihak bank mengejarnya kepada kami meski ada imbauan di awal program dari pemprov bahwa Bank BJB tidak boleh menagih ke peserta," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Jajarannya untuk Segera Stabilkan Harga Beras yang Sedang Naik

Meski begitu, pihak bank tetap ada yang mendatangi rumah peserta hingga membuat peserta terkejut meski hanya untuk konfirmasi saja.

"Memang hanya untuk konfirmasi kejadian, tapi ya pasti kaget rumah didatangi orang bank di mana utang ini disebabkan oleh program pemerintah," jelasnya.

Dengan banyaknya masalah yang muncul, Rizky dan teman-temannya peserta program petani milenial justru malah merasa bekerja sendiri pada program pemerintah ini.

"Tapi selama ada permasalahan ya kita seolah-olah berjuang sendiri, tapi waktu kita panen ya paling cepet-cepetan buat dokumentasi," katanya.

Rizky tertarik dengan prorgam ini karena memang memiliki minat pada dunia pertanian terlebih dia juga kuliah di jurusan pertanian.

Baca Juga: Persib Upayakan Jamu PSS Sleman di Bandung, GBLA dan Siliwangi Jadi Pilihan

Selain itu, faktor keluarga juga menjadi salah satu pendorong dia tertarik pada dunia pertanian.

Saat melihat unggahan mengenai program petani milenial di media sosial Ridwan Kamil, maka dia pun langsung tertarik terhadap program tersebut.

"Waktu itu sempat Kang Emil membuat postingan instagram akan ada program petani milenial. Nah di situ jelas saya kan punya hobi pertanian tapi tidak punya wadah. Saya pikir program ini bisa menjadi wadah saya menyalurkan hobi yang menghasilkan," jelasnya.

Karena itu dia menaruh harapan besar terhadap program petani milenial.

Dengan banyaknya masalah yang ada, Rizky berharap Pemprov Jabar bisa segera menyelesaikannya karena banyak dari peserta petani milenial yang dirugikan.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler