RSUD dr. Slamet Garut Akan Disulap jadi RS Khusus Covid-19

30 Juni 2021, 04:18 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, RSUD dr. Slamet Garut akan dijadikan RS Khusus Covid-19 dengan 500 tempat tidur /diskominfo kabupaten garut/

PRFMNEWS - Data terbaru menunjukan Kabupaten Garut menjadi salah satu zona merah covid-19 di Jawa Barat.

Setiap harinya kasus positif covid-19 di Garut mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Garut tinggi.

Dengan kondisi ini, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan, pihaknya berencana menjadikan RSUD dr. Slamet Garut sebagai RS khusus Covid-19.

Baca Juga: Hasil Big Match Jerman vs Inggris: Inggris Menang 2-0 Lolos ke Perempat Final Euro 2020

Nantinya akan ada 500 bed yang disertai dengan alat-alat penunjang pasien covid-19 yang lengkap.

"InsyaAllah minggu depan kami akan menjadikan RSUD sebagai rumah sakit Covid dengan 500 bed karena di situ ada ventilator, alat-alat lain yang lebih lengkap dibandingkan dengan rumah sakit swasta lainnya dan kami pun mohon maaf adanya ketidak seimbangan antar jumlah perawat atau tenaga kesehatan dengan jumlah pasien,” kata Rudy pada Selasa 29 Juni 2021 kemarin.

Tak hanya memastikan ketersediaan tempat tidur. Rudy juga memastikan obat untuk pasien covid-19 di Garut tersedia.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Targetkan 2.000 Dosis Vaksinasi per Hari di KBB

Dia menyampaikan, pihanya telah berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat, untuk mendapatkan bantuan berupa ventilator agar pasien Covid-19 yang memiliki saturasi oksigen di bawah angka 60 bisa segera ditangani.

"Kami mendoakan semoga yang sakit cepat sembuh dan yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah, kami mohon maaf dan kami terus berjuang, berjuang terus menyelesaikan masalah ini,” paparnya.

Rudy mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi bersama pihak RSUD dr. Slamet Garut dan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dikarenakan membludaknya pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit.

Baca Juga: BREAKING NEWS ! PSSI Sebut Liga 1 Resmi Ditunda Hingga Akhir Juli

Rudy meminta maaf kepada masyarakat atas keterbatasan pelayanan bagi pasien Covid-19 sehingga menyebabkan tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Garut.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya karena banyak keluarga bapak ibu tidak bisa tertolong di rumah sakit. Ketika datang saturasi atau ketersediaan oksigen di dalam tubuh yang menurun bahkan dibawah 50, 40, ada yang 30, sehingga banyak kematian yang terjadi di IGD (Instalasi Gawat Darurat) kami mohon maaf karena ketersediaan tempat pelayanan dan alat yang masih terbatas,” ucap Rudy.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler