Tahun 2021, Tahura Juanda Ajak Pengunjung Menguak Sisi Non-Fisik Gua Belanda dan Gua Jepang

31 Desember 2020, 18:17 WIB
Gua Belanda, Tahura Djuanda, Kota Bandung. /TAHURA DJUANDA BANDUNG (Repost Instagram @Nica_Lea)

PRFMNEWS – Kepala Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda), Lianda Lubis menyatakan mulai tahun 2021, pihaknya bakal mengusung program itu "Carita Harita Tentang Legenda dan Mitos yang melingkupi kawasan Tahura dan sekitarnya".

Menurut Lianda, pada program itu pengunjung bakal diajak untuk memahami sisi non-fisik dari setiap objek wisata di kawasan Tahura Djuanda, mulai dari penangkaran rusa, Dago Pakar, hingga Gua Belanda dan Gua Jepang.

“Selama ini kita bicara Gua Belanda, Gua Jepang, lihat ini lihat itu secara fisik, nah kami ingin membawa 2021 itu ke non-fisik, bukan berarti mistik, tapi kita bawa ke legenda dan mitosnya,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 31 Desember 2020.

Baca Juga: Iran Alokasikan Rp2,1 Miliar untuk Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ukraina

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan dan Parkir Liar, Operasi Malam Tahun Baru Dimulai Pukul 8 Malam Ini

Pada program itu, diakui Lianda bakal menguak legenda dan mitos termasuk penanganan lingkungan di balik sebuah objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan dari luar Jawa Barat itu.

Bahkan, sejumlah fakta menarik pun ternyata ada di balik cerita setiap objek wisata di Tahura Djuanda.

“Gua Belanda itu dulunya apa sih? Kenapa disebut pakarangan atau Pakar itu apa? Di Gua Jepang itu ada apa sih? Penangkaran Rusa Bantar Awi itu apa sih? Bantar Awi itu dulunya kampung di 100-200 tahun lalu kemudian berubah karena longsor dan orang Bantar Awi pindah ke Bumi Wangi, hal sejarah lalu, legenda, dan mitos itu kita kemas dan informasikan ke pengunjung,” papar Lianda.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021, Begini Harapan Pelatih Persib

Baca Juga: Jelang Malam Tahun Baru, Warga Antre di Toko Frozen Food Bandung

Menurut Lianda, program diharapkannya dapat meluruskan pemahaman di masyarakat soal latar belakang beberapa objek wisata di Tahura Djuanda. Tak sembarangan, lanjutnya, manajemen Tahura Djuanda memberikan pemahaman latar belakang tersebut dari catatan sejarah.

“Itu nanti jadi salah kalau tidak pakai guide formal. Makanya kita sekarang siapkan guide formal yang bicara tentang apa yang ada di sini itu secara legenda dan mitos itu tepat secara sejarah. Ini kami tuangkan di kalender Tahura,” jelasnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler