Hadapi New Normal, Tahura Ir. H. Djuanda akan Terapkan Spesific Tourism

- 27 Mei 2020, 16:44 WIB
INSTALASI kesetimbangan SDGs di Tahura Djuanda sedang diperbaiki pada Sabtu, 30 Maret 2019. Ke depan, pengelola Tahura Djuanda akan memberlakuka e-ticketing untuk meningkatkan PAD dengan penambahan hingga Rp2 miliar per tahun.*/MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR
INSTALASI kesetimbangan SDGs di Tahura Djuanda sedang diperbaiki pada Sabtu, 30 Maret 2019. Ke depan, pengelola Tahura Djuanda akan memberlakuka e-ticketing untuk meningkatkan PAD dengan penambahan hingga Rp2 miliar per tahun.*/MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR /Mochamad Iqbal Maulud/

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah akan menjalankan new normal di Jawa Barat. Beberapa tempat yang sebelumnya tak boleh beroperasi akan kembali beroperasi, termasuk salah satunya lokasi wisata edukasi Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung.

Kepala BLUD Taman Hutan Raya IR H Djuanda (Tahura Djuanda), Lianda Lubis mengatakan, menghadapi new normal atau kenormalan baru, pihaknya akan menerapkan konsep spesific tourism. Rencananya spesific tourism tersebut akan dimulai diterapkan usai mendapat persetujuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

"Sebenarnya ini sudah lama gagasannya, cuma kita agak susah menerapkannya karena kita Tahura ini jadi tempat refreshingnya orang sekitar Bandung Raya karena tidak adanya ruang terbuka hijau yang bagus makanya kita menjadi mass tourism jadi kami ingin bergerak ke arah wisata minat khusus atau spesific tourism itu," kata Lianda saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: 99 Persen ASN Pemkot Bandung Patuhi Jam Kerja Meski Work From Home

Spesific tourism, jelas Lianda, nantinya tidak semua area Tahura akan dibuka. Area yang terbuka untuk wisatawan akan dibatasi untuk menjaga area Tahura yang imbas pandemi ini mengalami perubahan ekosistem dan prilaku hewan.

Nantinya, jumlah pengunjung Tahura akan dibatasi maksimal 250 orang setiap harinya. Nantinya 250 orang tersebut akan dibagi untuk tiga pintu masuk Tahura.

Setiap pengunjung pun nantinya diharuskan menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan lainnya.

"Jadi sekarang itu bergeser dari wisata massal ke wisata minat khusus atau spesific tourism," katanya.

Baca Juga: PT KAI Wajibkan Penumpang KLB dari dan Menuju DKI Miliki SIKM

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x