PGI Berharap Warga Gereja Maknai Tema Natal Tahun Ini Sebagai Upaya Membantu Penanganan Covid-19

22 Desember 2020, 09:31 WIB
Ilustrasi pohon natal. /Oleg Zaicev/pexels/Oleg Zaicev

PRFMNEWS - Pada perayaan natal tahun ini, Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) mengangkat tema "Mereka Akan Menamakan-Nya Immanuel" sebagaimana diambil dari Matius 1:23.

Sekretaris Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Jawa Barat, Pendeta Paulus Wijono mengatakan dengan mengangkat tema ini diharapkan warga gereja bisa menahan diri untuk menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

"Saya kira tema natal nasional itu memberi kita kesadaran bahwa Allah yang peduli itu Allah yang hadir di tengah-tengah kehidupan itu Allah yang berempati dengan situasi yang dihadapi manusia. Empati itu harusnya diterjemahkan di situasi saat ini menjadi sikap untuk menahan diri,"jelas Pendeta Paulus saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin 22 Desember 2020.

Baca Juga: Butuh Logo Peringatan Hari Ibu 2020 Buat Status IG dan WA? Berikut Link Downloadnya

Menurut Pendeta Paulus, jika warga disiplin menjaga diri dan menahan diri maka itu sama dengan membantu penanganan covid-19.

"Kita mungkin tidak bisa memberi banyak kepada saudara-saudara kita yang bekerja di lapangan, yang bisa kita lalukan disiplin belajar menahan diri dengan baik sehingga kita berperan juga mengurangi beban dari saudara-saudara kita yang ada di garis depan itu," jelasnya.

Baca Juga: Perayaan Natal di Tengah Pandemi, Warga Gereja Diimbau Batasi Mobilitas dan Hindari Kerumunan

Untuk pelaksanaan ibadah di perayaan natal tahun ini, Pendeta Paulus mengimbau warga geraja untuk membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan dengan cara beribadah dari rumah.

"Imbauan kami ibadah-ibadah sedapat mungkin dilaksanakan secara online entah itu streaming atau kalau bisa direkam, yang jelas kami imbau warga gereja membatasi mobilitas dan kerumunan," kata Pendeta Paulus.

Baca Juga: Minta Kirim Foto Kartu ATM, Waspada Aksi Penipuan dengan Kedok Bansos UMKM

Ditegaskannya, jika memang akan menyelenggarakan ibadah bersama di gereja, diharapkan protokol kesehatan yang sudah ada diharapkan diperketat lagi.

"Kalaupun harus melaksanakan ibadah bersama, tentu protokol kesehatan dalam perkembangan yang harus semakin ketat. Kalau dulu ketat, sekarang diharapkan semakin ketat," tegasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler