Network
Adit Yara yang mendapat ide membangun brand lokal NIION di 2013 karena melihat penampilan orang Singapura. Ciri khas masyarakat lokal dalam berpenampilan cenderung menggunakan pakaian yang santai dengan pemilihan tas simple saat berakhir pekan.
Hal tersebut akhirnya membuat ia terinspirasi membawa behaviour simplicity ini ke Indonesia. Makanya tas NIION tercipta tidak terlalu banyak detail dan aksesoris. Hal ini tentunya untuk mengubah behaviour menjadi lebih sederhana dan casual.
Model-model tas NIION memang dikenal sangat fungsional, namun stylish juga. Warna-warna yang dipakai juga biasanya cerah sekali, sehingga menimbulkan kesan yang anak muda banget, dan memiliki kesan modern.
Baca Juga: Hasil Sementara Rekapitulasi Suara Caleg Dapil I Jawa Barat, Ini Lima Partai yang Bersaing Ketat
Selama hampir tujuh tahun berdiri, NIION telah menorehkan prestasi hingga merambah pasar internasional. Di tahun lalu, mereka mengikuti Agenda Show and Liberty Fairs di Las Vegas, Amerika Serikat dan juga sudah dikenal di Korea Selatan sejak produknya digunakan oleh idola K-Pop, Mino WINNER.
8. Doris Dorothea
Bersama sang suami, Fara Shahab mendirikan merek tas lokal berkualitas yang bertajuk Doris Dorothea. Sejak awal berdiri, merek tas asal Ciledug ini menargetkan pasar internasional dan kini telah berhasil dikenal luas di Timur Tengah, Eropa dan Amerika.
Doris Dorothea memproduksi tas dengan hanya mengandalkan bahan baku kulit reptil terbaik yang telah tersertifikasi. Tak heran, kualitas produknya mampu bersaing di pasar internasional bahkan sempat menjadi merek tas paling dicari di Timur Tengah.
9. Rorokenes
Syahnaz Nadya Wiranto merupakan sosok dibalik merek tas lokal asal Semarang, RoroKenes. Kecintaan Syahnaz terhadap tas branded asal Italia Bogetta Vinetta membuatnya tertantang untuk memproduksi sendiri tas yang berkualitas dan mewah, namun memiliki harga yang bisa dijangkau oleh banyak wanita Indonesia.
