WHO Desak Larang Penggunaan Rokok Elektrik Vape Beraroma di Seluruh Negara

- 30 Desember 2023, 21:00 WIB
Vape Bukan Solusi Untuk Berhenti Merokok? Begini Dampak Negatif Vape Menurut WHO
Vape Bukan Solusi Untuk Berhenti Merokok? Begini Dampak Negatif Vape Menurut WHO /Pixabay/Ethan Parsa

Baca Juga: Bawaslu Batal Panggil Gibran Soal Bagi-bagi Susu di CFD

Sebaliknya, penggunaan vape malah dinilai bisa memicu gangguan kesehatan. Lebih buruk lagi, vape bisa mendorong orang yang bukan perokok untuk untuk kecanduan nikotin, terutama anak-anak.

Risiko kesehatan jangka panjang belum diketahui secara pasti, tapi WHO menjelaskan bahwa rokok elektrik menghasilkan beberapa zat yang bisa memicu kanker. Risiko gangguan kesehatan lain yang bisa terjadi adalah gangguan kesehatan jantung, paru-paru, dan perkembangan otak generasi muda.

WHO menyerukan adanya perubahan dalam regulasi penjualan vape, termasuk larangan semua bahan penyedap rasa rokok elektrik seperti mentol, dan penerapan langkah-langkah pengendalian tembakau pada vape. Salah satunya dengan penerapan pajak yang tinggi dan larangan penggunaan di tempat umum.

Baca Juga: Tidak Hanya Rumah, Dua Motor juga Dilahap Api dalam Peristiwa Kebakaran di Jalan Cikaso Barat

Meski begitu, WHO tidak mempunyai kewenangan atas peraturan di masing-masing negara, tetapi bisa memberikan panduan.

WHO dan beberapa organisasi anti-tembakau lainnya mendorong peraturan yang lebih ketat terhadap produk nikotin baru, dengan menargetkan alternatif yang menjadi landasan beberapa perusahaan rokok raksasa seperti Philip Morris International (PM.N) dan British American Tobacco (BATS.L).

Pelaku industri seperti Imperial Tobacco (IMB.L) dan Asosiasi Industri Vaping di Inggris mengatakan vape memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dibandingkan tembakau dan membantu mengurangi dampak buruk dari merokok, sementara varian rasa dari vape adalah kunci dalam mendorong perokok untuk beralih ke vape atau rokok elektrik. Pemaparan ini didukung oleh beberapa ‘pengendali’ pengguna tembakau.

Cancer Research UK, misalnya, mengatakan bahwa meskipun rokok elektrik tidak bebas risiko dan hanya boleh digunakan untuk berhenti merokok, tidak ada bukti kuat bahwa rokok elektrik menyebabkan kanker, padahal merokok menyebabkan setidaknya 15 jenis kanker yang berbeda.

Baca Juga: Kebakaran di Cikaso Barat, Warga Sempat Dengar Ledakan Sebelum Api Berkobar Hebat

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah